Rabu 17 Jun 2020 22:15 WIB

Karyawan Swalayan Pamela 9 Wonosari Jalani Tes Cepat

Apabila ada karyawan berstatus reaktif akan diminta menjalani karantina.

Karyawan Swalayan Pamela 9 Wonosari Jalani Tes Cepat (Ilustrasi).
Foto: AP Photo/John Minchillo
Karyawan Swalayan Pamela 9 Wonosari Jalani Tes Cepat (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Sebanyak 105 karyawan toko swalayan Pamela 9 Wonosari di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti tes cepat untuk pencegahan penyebaran Covid-19. 

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Gunung Kidul, Diah Prasetyorini mengatakan pelaksanaan tes cepat bertujuan sebagai pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19. "Kalau Rabu ini di Pamela 9, rencananya minggu depan tes cepat juga akan diadakan di swalayan Sambipitu, Patuk," kata Diah Prasetyorini, Rabu (17/6).

Ia mengatakan tes cepat sudah menjadi program Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Gunung Kidul. Seperti beberapa waktu lalu, pemeriksaan dilakukan di Pasar Argosari, Wonosari.

Karyawan yang hasil tes cepatnya reaktif akan langsung didaftarkan untuk mengikuti proses pengambilan spesimen usap tenggorokan. Pengambilan spesimen akan dilakukan besok di RSUD Wonosari. "Karyawan berstatus reaktif tersebut akan diminta menjalani karantina," katanya.

Diah mengatakan karantina bisa dilakukan di Wisma Wanagama atau secara mandiri, tergantung kesiapan individu. "Bagi mereka tidak siap menjalani karantina mandiri, maka oleh petugas puskesmas setempat akan membawa ke Wisma Wanagama," katanya.

Sementara itu, Brand Manager Pamela 9 Wonosari, Ngatno mengatakan tes cepat ni lebih kepada langkah antisipasi pihak manajemen. "Lewat hasil tes cepat Ini bisa menentukan bagaimana kebijakan manajemen kami ke depan," jelas Ngatno.

Ngatno mengatakan sebanyak 105 karyawan Pamela 9 disertakan dalam pemeriksaan tes cepat tersebut. Meskipun demikian, ia tidak menutup kemungkinan ada pengunjung yang ikut diperiksa nantinya.

Ia mengatakan manajemen Pamela 9 Wonosari pun sudah bersiap-siap jika ada karyawan dengan hasil reaktif. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes Gunung Kidul untuk tindak lanjutnya. "Sesuai protokol nanti karyawan yang reaktif akan mengikuti proses pengambilan sampel usap, kemudian menjalani karantina hingga hasil tes usap keluar," kata Ngatno.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement