Rabu 17 Jun 2020 21:56 WIB

Wali Kota Solo: Sekolah Dibuka Mulai Desember Saja Biar Aman

Wali Kota Solo mengatakan kemungkinan sekolah baru akan dibuka pada Desember.

Wakil Walikota Solo, FX Hadirudyatmo.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Wakil Walikota Solo, FX Hadirudyatmo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo berharap pandemi Covid-19 segera selesai, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan lebih nyaman. Hadi mengatakan, Pemkot Surakarta kemungkinan besar baru akan kembali membuka sekolah pada Desember mendatang.

"Kemarin memang kami minta sekolah simulasi, kalau menyiapkan infrastruktur tidak mulai dari sekarang maka tidak cukup, di antaranya ganti fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus), ganti dinding, dan kloset," katanya di Solo, Rabu (17/6).

Baca Juga

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau sekolah tetap dibuka mulai Desember, yaitu PAUD, TK, SD, dan SMP. "Mulai Desember saja sekalian aman, tetapi saya juga akan coba melakukan inovasi pada program belajar di rumah," katanya.

Hadi berharap pandemi Covid-19 secara umum, dan khususnya di Kota Surakarta bisa segera selesai. Hal itu agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan nyaman. "Ini tinggal empat (yang masih dirawat, red.). Kasus di Solo menunggu tiga hari lagi, 14 hari kemudian baru nanti boleh dikatakan sudah tidak KLB (Kejadian Luar Biasa) lagi," katanya.

Menurut dia, dengan selesainya kasus tersebut bukan berarti status KLB dicabut namun ada pelonggaran. "Termasuk karaoke boleh buka tetapi ada batasan waktu dan tetap menerapkan jaga jarak," katanya.

Meski kasus positif Covid-19 di Kota Solo cenderung stagnan, pihaknya masih terus aktif melakukan kegiatan cepat di beberapa kalangan masyarakat. Yang terbaru, katanya, tes cepat menyasar kepada pengemudi ojek daring dan ojek pangkalan, baik roda dua maupun empat.

Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan total 150 pengemudi ojek yang menjalani tes cepat. Ia mengatakan tujuan pengemudi ojek menjalani tes cepat karena kelompok itu termasuk berisiko terpapar Covid-19 mengingat mereka bertemu dengan banyak orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement