Kamis 18 Jun 2020 00:20 WIB

FKUB Makassar Gerakkan Tokoh Agama Edukasi Cegah Covid-19

Peran tokoh agama penting edukasi Covid-19 di Makassar.

Peran tokoh agama penting edukasi Covid-19 di Makassar.  Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.
Foto: MgIT03
Peran tokoh agama penting edukasi Covid-19 di Makassar. Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR— Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Makassar Sulawesi Selatan menyatakan siap membantu pemerintah setempat memberikan edukasi tentang dampak serta pencegahan penularan coronavirus disease (Covid-19).

"Dalam waktu dekat FKUB bersama Pemkot akan memberi edukasi dalam bentuk dialog atau sosialisasi kepada majelis agama dengan mengundang seluruh umat agama terkait langkah strategis memutus mata rantai Covid-19," ucap Ketua FKUB Kota Makassar, Arifuddin Ahmad, Rabu (17/6).

Baca Juga

Dalam pertemuannya dengan Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Yusran Jusuf di Rumah Jabatan, Arifuddin juga memaparkan program kerja FKUB yang akan membantu pemerintah ditengah pandemi.

Program tersebut terkait surat edaran Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama yang melibatkan FKUB ikut berperan serta dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Selain itu, Kota Makassar di Provinsi Sulsel telah ditetapkan status zona merah atau epsisentrum penyebaran corona,

Menurut dia, masih banyak masyarakat belum memahami standar operasional tentang bagaimana langkah strategis yang diambil pemerintah dalam hal pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi Covid-19.

Selain membahas soal penanganan serta strategi mengedukasi masyarakat tentang Corona, kata Arifuddin, juga dibahas mengenai program sekretariat FKUB, mengingat saat ini belum memiliki kantor.

"Alhamdulillah dalam waktu dekat ini Pj Wali Kota secepatnya merealisasikan penggunaan kantor atau sekretariat FKUB Makassar di jalan teduh bersinar," katanya menambahkan.

Sementara Pejabat Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf, mengapresiasi langkah FKUB menggandeng Majelis Ulama bersama Pemkot Makassar ikut mengedukasi masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Memang perlu peran aktif semua pihak secara massif untuk memutus mata rantai virus itu. Sebab, ini masalah kita bersama, berdampak pada ekonomi sehingga perlu kesadaran dan kedisiplinan dari semua pihak memahami bagaimana pentingnya penerapan protokol kesehatan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement