Rabu 17 Jun 2020 19:11 WIB

Hartadinata Ekspansi Bisnis Gadai

Gadai diharapkan dapat saling menunjang perkembangan bisnis perseroan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Chief Executive Officer Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto di Jakarta beberapa waktu lalu. Produsen dan penyedia perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata) terus memperluas jaringan gadai.
Foto: Republika/Prayogi
Chief Executive Officer Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto di Jakarta beberapa waktu lalu. Produsen dan penyedia perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata) terus memperluas jaringan gadai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen dan penyedia perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata) terus memperluas jaringan gadai. Bisnis tersebut akan dijalankan di bawah merek PT Gadai Cahaya Abadi (GCDA) yang sudah mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perseroan berencana menambah jumlah gerai GCDA di Jawa Barat. Sebelumnya, perseroan sudah memiliki delapan gerai dan akan ditambah menjadi 15 gerai.

Baca Juga

Sementara ini, perseroan sedang dalam persiapan untuk pembukaan bisnis gadai dengan merek Gadai Terang Abadi Mulia (GTAM) sebanyak 30 gerai di Jawa Timur. Perseroan juga menargetkan untuk membuka 10 gerai di daerah NTT dan 10 gerai di NTB pada 2020 ini. 

CEO  PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto, menyampaikan, gerai gadai dirancang untuk berdiri berdampingan dengan toko-toko perhiasan emas yang sudah eksis, maupun yang akan dibuka ke depannya. "Hal tersebut diharapkan dapat saling menunjang perkembangan bisnis perseroan," kata Sandra melalui siaran pers, Rabu (17/6).

Keberadaan pegadaian diproyeksikan dapat membantu pertumbuhan gerai-gerai penjualan karena skema cicilan akan mempermudah pembelian emas. "Selain itu, pelanggan bisa meminjam dana dengan menjaminkan emasnya, baik perhiasan maupun logam mulia," kata Sandra.

Selama 2019, peningkatan penjualan perseroan didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 68,6 persen terhadap total produk yang dipasarkan perseroan. Semakin tingginya harga emas pada tahun lalu, membuat perseroan mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan penetrasi produk di pasar kelas ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement