Rabu 17 Jun 2020 13:27 WIB

Sekolah Tatap Muka di Sumbar akan Diputuskan pada Awal Juli

Daerah zona kuning dan merah belum diizinkan sekolah tatap muka.

Murid sekolah dasar (SD) mengerjakan tugas dari sekolah di rumah, di Padang, Sumatra Barat, Jumat (20/3/20).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Murid sekolah dasar (SD) mengerjakan tugas dari sekolah di rumah, di Padang, Sumatra Barat, Jumat (20/3/20).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pelaksanaan sekolah tatap muka pada satuan pendidikan di Sumatra Barat akan diputuskan pada awal Juli 2020, beberapa hari sebelum tahun ajaran baru dimulai. "Kalau merujuk surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, seluruh daerah di Sumbar masuk zona merah, jadi belum bisa melakukan sekolah tatap muka. Namun, keputusan pastinya akan diambil awal Juli 2020," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adip Alfikri, di Padang, Rabu (17/6).

SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, serta Menteri Dalam Negeri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru dalam masa pandemi Covid-19 itu di antaranya menyebutkan sekolah tatap muka di satuan pendidikan hanya diizinkan untuk daerah zona hijau Covid-19. Sementara itu, daerah zona kuning dan merah belum diizinkan sekolah tatap muka.

Baca Juga

Pengertian zona hijau itu adalah daerah yang sejak awal benar-benar tidak pernah ada kasus positif Covid-19. Berdasarkan pengertian itu, memang tidak ada daerah di Sumbar yang bisa dinyatakan sebagai zona hijau karena di 19 kabupaten/kota pernah ditemukan warga yang terpapar Covid-19.

Namun, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, saat ini beberapa kabupaten dan kota di Sumbar sudah benar-benar bisa mengendalikan Covid-19. Seluruh pasien yang positif dinyatakan sembuh dan tidak ada penambahan kasus baru.

Daerah itu di antaranya Kota Padang Panjang, Solok, Pariaman, Kabupaten Pasaman, Agam. Daerah lain juga sudah makin melandai untuk temuan kasus positif Covid-19, padahal jumlah sampel yang diperiksa terus bertambah setiap harinya. Hari Rabu (17/6) ini, Laboratorium FK Unand dan Balai Veteriner memeriksa 1.898 sampel dengan hanya lima orang terdeteksi positif.

Pengecualian untuk Kota Padang yang masih bertambah, khususnya dari penelusuran klaster pasar raya. "Kalau merujuk kondisi ini, paling tidak ada empat daerah yang bisa membuka sekolah kembali dengan protokol kesehatan. Namun, keputusannya akan kita rundingkan kembali pada awal Juli 2020," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement