Rabu 17 Jun 2020 10:27 WIB

Rentan Terinfeksi Covid-19, Pemkab Imbau Warga Tunda Hamil

Ibu hamil merupakan salah satu yang rentan terpapar Covid-19.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolandha
Ibu diimbau agar menunda kehamilan selama masa Pandemi Covid-19.
Foto: Republika
Ibu diimbau agar menunda kehamilan selama masa Pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) merupakan virus yang rentan menular antara satu orang dengan yang lainnya. Untuk menghindarinya warga dianjurkan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menjaga daya tahan tubuh. 

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang juga mengimbau warganya agar menunda kehamilan selama masa Pandemi Covid-19. Ini dikarenakan untuk menghindari potensi tertular virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan tersebut.

Baca Juga

Kepala Bidang Keluarga Berencana DPPKB Kabupaten Karawang Solehudin mengimbau pasangan suami istri menunda kehamilan selama wabah covid-19. “Kalau bisa ketika masih dalam masa pandemi virus corona ,hamil ditunda dulu. Mudah-mudahan kalau masa kritis ini sudah mereda,” kata Solehudin dalam keterangan tertulis, Rabu (17/6). 

Menurutnya, kehamilan dalam kondisi pandemi saat ini tergolong rentan. Sebab, kehamilan selama wabah virus ini bisa menyebabkan beberapa hal, termasuk penurunan daya tahan tubuh yang bisa mengakibatkan rentan terinfeksi virus corona. 

Ia menyatakan sosialisasi terus dilakukan dinas PPKB ke rumah warga di setiap wilayah Kabupaten Karawang. Langkah ini didorong karena Dinas PPKB mengkhawatirkan masyarakat yang sedang dalam mengandung (hamil) terpapar virus corona. 

"Karena imun orang yang sedang hamil itu Iemah,sehingga sangat rentan terpapar virus corona,” ujarnya. 

Ia menganjurkan bagi pasangan suami istri saat melakukan hubungan seksual menggunakan alat atau metode kontrasepsi pil atau kondom. Tetapi yang sudah mempunyai anak 2 atau 3 diharapkan tidak lagi menambah anak atau hamil dan memakai kontrasepsi motode jangka panjang seperti IUD atau implan.

Sementara itu, kata dia, kenaikan angka kehamilan selama pandemi virus corona capai 1 sampai 2 persen. "Kenaikan angka kehamilan saat ini wajar-wajar saja,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement