Selasa 16 Jun 2020 23:29 WIB

 Jumlah Kasus Terkonfirmasi Positif di Kaltim 392 Orang

Total kasus Covid-19 yang sembuh di Kaltim mencapai 276 orang

Alat pelindung diri (APD) digunakan tenaga medis di Samarinda, Kaltim. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur menyatakan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi itu belum bergerak turun dan masih mengalami penambahan. Hari ini, Selasa (16/6) da penambahan 10 kasus baru berdasarkan informasi terbaru Dinas Kesehatan setempat sehingga jumlah totalnya naik menjadi 392 orang.
Foto: Kemnaker
Alat pelindung diri (APD) digunakan tenaga medis di Samarinda, Kaltim. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur menyatakan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi itu belum bergerak turun dan masih mengalami penambahan. Hari ini, Selasa (16/6) da penambahan 10 kasus baru berdasarkan informasi terbaru Dinas Kesehatan setempat sehingga jumlah totalnya naik menjadi 392 orang.

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur menyatakan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi itu belum bergerak turun dan masih mengalami penambahan. Hari ini, Selasa (16/6) da penambahan 10 kasus baru berdasarkan informasi terbaru Dinas Kesehatan setempat sehingga jumlah totalnya naik menjadi 392 orang.

"Dengan bertambahnya 10kasus baru itu menjadikan jumlah totalnya menjadi 392 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim Andi Muhammad Ishaksaat jumpa pers secara virtual di Samarinda, Selasa (16/6). Ia menambahkan bahwa untuk kasus sembuh ada penambahan 14 kasus sehingga totalnya 276 kasus.

"Tren ini tentu sangat menggembirakan, karena angka yang sembuh masih banyak bila dibandingkan yang positif COVD-19. Namun demikian kita tidak boleh lalai dan harus tetap waspada serta selalu mematuhi protokol kesehatan," katanya

Menurut dia langkah menuju kehidupan normal yang sebelumnya diawali relaksasi pra kehidupan normal diperlukan adanya kedisiplinan dan kepatuhan dari masyarakat.

Selain itu, juga selalu mengikuti anjuran pemerintah dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Contohnya, selalu menggunakan masker ketika ke luar rumah, melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, rutin mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak dengan siapa pun ketika beraktivitas.

"Karena kita tidak ingin tertular. Maka, secara pribadi kita mengkarantina diri sendiri, bekerja di rumah. Jadi, apabila kita ingin kembali pada kehidupan normal. Maka, patuhilah protokol kesehatan. Perlu kehati-hatian bagi kita dalam beraktifitas," katanya.

Masyarakat diimbau tidak larut dalam eforia menjalani normal baru inihingga melalaikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Menurut dia peluang kerumunan massa bisa terjadi di pasar-pasar tradisional, pusat-pusat perbelanjaan modern, tempat-tempat wisata, kafe, restoran dan rumah makan, di tempat-tempat ibadah pun jumlah massa tidak kalah banyak.

"Kami imbau masyarakat jangan pernah lengah. Di mana pun kita beraktivitas, selalu terapkan protokol kesehatan dengan benar. Marilah kita lindungi diri kita dan keluarga," demikian Andi Muhammad Ishak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement