Selasa 16 Jun 2020 21:55 WIB

Dua Alternatif Pelaksanaan Festival Film Indonesia

Komite juga menyiapkan pelaksanaan Festival Film Indonesia secara virtual.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Komite Festival Film Indonesia Lukman Sardi menyiapkan dua alternatif penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2020.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Komite Festival Film Indonesia Lukman Sardi menyiapkan dua alternatif penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya pandemi Covid-19 tak menyurutkan Komite Festival Film Indonesia (FFI) untuk menggelar pagelaran tahunan ini pada akhir tahun 2020. Sebagai bentuk antisipasi, pelaksanaan FFI akan disiapkan dengan dua alternatif.

"Kami menyiapkan dua alternatif untuk tiap acara, termasuk program-program FFI dan pemutaran film,” jelas Ketua Komite FFI Lukman Sardi dalam konferensi pers virtual Konferensi Pers Daring Peluncuran FFI 2020, Selasa (16/6).

Baca Juga

Dua alternatif itu antara lain, persiapan penyelenggaraan di sebuah tempat seperti penyelenggaraan FFI pada umumnya. Hanya saja, tamu undangan dan juga para hadirin akan dibatasi dengan jumlah tertentu dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Mulai dari jumlah yang diundang, lokasi, protokol kesehatannya. Kita harus memikirkan itu,” ungkap Lukman.

Alternatif ini akan dilakukan jika kondisi penanganan Covid-19 telah terkendali dan situasi berangsur membaik. Sebaliknua, jika kondisi masih belum kondusif, Lukman juga telah menyiapkan alternatif kedua, yaitu penyelenggaraan secara virtual.

Kedua alternatif penyelenggaraan itu dilakukan pada dua perhelatan penting pada FFI 2020, yaitu Malam Nominasi yang dijadwalkan akan dihelat pada 7 November 2020 dan Malam Anugerah pada 5 Desember 22020.  Dia tetap mengharapkan kedua acara itu tak akan dihelat secara virtual. Namun, mengingat adanya kondisi pandemi, maka dia pun harus mempersiapkan pelaksanaan FFI 2020 dengan alternatif.

“Pekerjaannya memang jadi dobel, tapi situasi yang menuntut kita seperti itu. Dan mudah-mudahan apapun itu bentuknya, tidak mengurangi nilai dari FFI itu sendiri,” kata Lukman.

Sementara, Komite Seleksi dan Penjurian Festival Film Indonesia, Nia Dinata mengatakan, perhelatan FFI tetap digelar mengingat acara tahunan itu dilaksanakan pada setiap bulan Desember. Artinya, masih ada film-film yang tayang pada Oktober 2019 sampai dengan Maret 2020 yang perlu diapresiasi.

“Sambil kita menanti, pada Agustus sampai September, adakah keputusan untuk membuka bioskop. Jadi kita menanti adakah judul film Indonesia baru yang tayang 60 hari itu sehingga kita bisa masukkan itu ke dalam daftar seleksi,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement