Rabu 17 Jun 2020 02:10 WIB

BEI: Optimisme Pasar Terhadap Ekonomi Indonesia Masih Besar

28 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI selama Januari-15 Juni 2020.

 Seorang pria melintas di dekat monitor saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, ilustrasi.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang pria melintas di dekat monitor saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menilai optimisme pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia masih besar meski ditengah pandemi. Saat ini telah terdapat 28 perusahaan tercatat yang mencatatkan sahamnya di BEI dari periode Januari 2020 hingga 15 Juni 2020.

"Jika dilihat dari jumlah perusahaan yang melakukan permohonan pencatatan saham yaitu 20 perusahaan dalam pipeline BEI saat ini, bisa dilihat masih besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan cepatnya pemulihan perekomian dan juga terhadap pasar nodal Indonesia," ujar Nyoman di Jakarta, Selasa (16/6).

Baca Juga

BEI juga mencatat sudah ada 20 perusahaan potensial yang sedang mengantri untuk melantai di bursa dan saat ini menjadi pipeline pencatatan saham BEI. Adapun rinciannya yaitu sebanyak tujuh perusahaan berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi, lima perusahaan dari sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan, dan delapan perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian, industri dasar dan kimia, keuangam, serta industri barang-barang konsumsi.

Selain itu, terdapat 27 "issuer" yang akan menerbitkan 31 emisi obligasi atau sukuk yang berada dalam pipeline di BEI. "Selain itu, kepercayaan dan optimisme juga muncul dari para investor yang ditunjukkan dari pemulihan IHSG," ujar Nyoman.

IHSG hari ini ditutup menguat 170,12 poin atau 3,53 persen ke posisi 4.986,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 36,18 poin atau 4,89 persen menjadi 776,03.

Nyoman menambahkan, BEI sangat mengapresiasi para calon perusahaan tercatat, perusahaan tercatat dan juga investor, serta stakeholder lainnya yang turut serta membangun dan memberikan kepercayaan kepada pasar modal Indonesia, terutama di era pandemi Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement