Selasa 16 Jun 2020 16:52 WIB

5 Pedagang Positif Corona, Pasar Kramat Jati Tetap Ramai

Para pedagang mengaku tetap berdagang seperti biasa.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana Pasar Induk Kramat Jati. Lima pedagang di Pasar Induk Kramat Jati dilaporkan positif Covid-19.
Foto: Rahayu Marini Hakim/Republika
Suasana Pasar Induk Kramat Jati. Lima pedagang di Pasar Induk Kramat Jati dilaporkan positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati berjalan seperti biasa, meski lima pedagang di pasar tersebut dikabarkan positif terpapar virus corona. Namun, sejumlah pedagang masih tetap berjualan seperti biasa.

Rohadi (60) salah satunya. Pedagang sawi putih ini mengaku biasa saja mengetahui kabar lima pedagang di pasar tempatnya mencari nafkah terpapar virus corona. Menurutnya yang terpenting tetap mengikuti protokol kesehatan dan berdoa.

“Saya biasa aja, kalo kita dagang aja. Yang penting kita usaha dan berdoa semoga dijauhkan penyakit,” ujarnya pada Republika, Jumat (12/6).

Pedagang lainnya, Ceme (38) juga mengaku tidak takut. Pedagang buah naga ini mengakui selama masa PSBB terdapat pengurangan jumlah pembeli.

“Biasa aja, tapi kalau pembeli ya otomatis berkurang,” kata pria yang sudah berjualan selama 15 tahun ini.

Ceme juga mengaku belum mendengar di Pasar Kramat Jati akan kembali dilakukan swab test. “Kalau sampe sekarang belum denger lagi kabarnya," kata dia.

Seorang penyedia jasa sewa mobil bak yang enggan disebutkan namanya mengungapkan, setiap pagi petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polisi dan Dishub akan memasuki pasar dan mengingatkan semua orang untuk memakai masker dan menjaga jarak. “Setiap pagi jam 8:00 WIB petugas masuk pasar, ngerazia masker sama ngasih tau buat jaga jarak,” kata pria yang tidak ingin disebutkan namanya.

Ujang (61 tahun) pembeli di los buah mengaku tidak khawatir membeli buah di pasar tersebut. Ia mengaku baru hari ini kembali membeli buah untuk dijual lagi.

Enggak, kebetulan saya juga kan beli buat dijual lagi di Pasar Rebo. Ini saya baru mau mulai jualan lagi, dari puasa saya gak jualan soalnya sepi," ucapnya.

Ujang menyebut yang terpenting tetap mengikuti protokol Kesehatan selama di keramaian. “Yang penting pake masker sama jaga jarak. Kalau udah ya semua kehendak Allah,” ucapnya.

Ina (38) seorang pedagang rujak di dekat pasar bahkan tidak mengetahui kabar terkenanya pedagang di Pasar Kramat Jati. “Emang iya ya? Wah saya gak tahu malahan. Tapi kita kan ke sini pake masker ya, terus juga ada TNI dari tadi ngider ngingetin buat jaga jarak. Insya Allah gak kena,” ucapnya.

Saat Republika datang pukul 13.00 WIB, Pasar Kramat Jati cukup ramai dikunjungi pembeli. Sayangnya masih terlihat banyak pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker. Padahal di depan pintu masuk pasar terdapat petugas TNI yang berjaga, bahkan beberapa TNI terlihat berkeliling sambil mengimbau agar memakai masker dan melakukan jaga jarak.

Namun, para petugas TNI di pos penjagaan enggan berkomentar ketika didatangi Republika. Salah satu petugas hanya menyebut pos penjagaan sudah ada sejak awal PSBB di DKI Jakarta.

“Kita ada atasannya lagi jadi gak berani kasih statement. Yang pasti sudah ada sejak PSBB. Penjagaanya sama seperti pakai masker dan jaga jarak. Penjagaannya juga gabungan ada polisi, Dishub, dan TNI,” ujarnya. Pengelola pasar pun tidak bisa ditemui karena sedang keluar kantor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement