Selasa 16 Jun 2020 13:20 WIB

Kota Tangerang Kembangkan Pengolahan Sampah Maggot BSF

Pemkot kembangkan teknis pengolahan sampah menggunakan sistem daur ulang Maggot.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Foto: Dok Republika
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sedang mengembangkan teknik pengolahan sampah menggunakan daur ulang Maggot BSF (black soldier fly).

"Ini sedang kita uji coba menggunakan kurang lebih 750 kilogram sampah dari masyarakat yang bentuknya sampah organik," jelas Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat memantau langsung proses daur ulang maggot di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) UPT Pengelolaan Wilayah Barat, Kecamatan Jatiuwung, Selasa (16/6).

Sebelumnya, inovasi pengolahan sampah telah dilakukan DLH Kota Tangerang dalam menyelesaikan permasalahan sampah seperti menggerakkan partisipasi masyarakat seperti Bank Sampah, TPS 3R, gerakan PHBS dan banyak lagi.

Terkait Maggot BSF, lanjut Arief, adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon. Dimana dalam proses siklus pertumbuhan, membutuhkan sampah sebagai bahan makanan.

Khususnya dari limbah dapur, seperti sisa sayuran, buah, makanan atau dari jenis sampah organik. "Sampah organik ini yang menjadi pakan bagi maggot-maggot yang ada sekarang," kata Arief.

Larva maggot usia 12-18 hari, dapat mengkonsumsi limbah organik dengan sangat banyak. Satu kilogram larva maggot, per jam dapat memakan 15 sampai 20 kilogram sampah organik. Dan saat usia 7 hari sampai 15 hari, larva maggot sudah bisa dijadikan sebagai pakan ikan. "Maggotnya sendiri itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk pakan unggas, ikan dan lain sebagainya," kata Arief menjelaskan

"Mudah-mudahan masyarakat bisa ikut terlibat, ke depan kita kembangkan hingga ke lingkungan RW-RW agar sampah yang bersumber dari rumah tangga berkurang," ujar Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement