Selasa 16 Jun 2020 09:02 WIB

Pelatih Kulit Hitam: Saya Harus Berjuang Lebih Keras

Dyer pelatih kulit hitam pertama di Skotlandia.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Seorang pemrotes berdiri seaat demonstrasi protes Black Lives Matter di depan kedutaan AS di London, Ahad (7/6). Aksi tersebut sebagai tanggapan atas pembunuhan George Floyd oleh petugas polisi di Minneapolis, AS, yang telah menyebabkan protes di banyak negara dan di seluruh AS.
Foto: AP / Frank Augstein
Seorang pemrotes berdiri seaat demonstrasi protes Black Lives Matter di depan kedutaan AS di London, Ahad (7/6). Aksi tersebut sebagai tanggapan atas pembunuhan George Floyd oleh petugas polisi di Minneapolis, AS, yang telah menyebabkan protes di banyak negara dan di seluruh AS.

REPUBLIKA.CO.ID, KILMARNOCK -- Manajer Kilmarcok Alex Dyer, merasa harus bekerja lebih keras untuk bisa menempati posisinya seperti sekarang. Menurutnya, sejarah membuktikan, orang kulit hitam tidak punya kesempatan seperti orang kulit putih untuk bisa jadi manajer.

Dyer menandatangani kontrak dua tahun diRugby Park, dan telah menjadi pelatih interim menyusul kepergian Angelo Alessio Desember lalu. Penunjukan tersebut membuatnya jadi satu-satunya manajer kulit hitam dalam sepak bola Skotlandia.

Ia berharap, kinerjanya bisa membantu orang kulit hitam lain mendapatkan kesempatan yang sama. Dyer menegaskan, dirinya hanya orang kulit hitam yang ingin jadi pelatih dan ingin melakukan yang terbaik.

''Kita tahun hidup kadang tidak adil. Kita tahu seharusnya ada lebih banyak orang kulit hitam, orang Asia dan etnis minoritas dalam pertandingan, dan saya berharap mereka melihat saya dan maju, itu bisa terjadi,'' ucap Dyer, dikutip dari Sky Sports, Selasa (16/6).

Ia mengungkapkan, saat tumbuh di usia muda, orang-orang harus bekerja keras, bukan hanya mereka yang kulit hitam, tapi, Dyer mengaku selalu diberitahu untuk bekerja lebih keras, karena kesempatannya terbatas. ''Sejarah bilang begitu ke Anda, sejarah bilang bahwa kami tidak mendapatkan kesempatan seperti yang dimiliki orang kulit putih,'' ujar Dyer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement