Senin 15 Jun 2020 22:14 WIB

Intelijen Kanada dan AS Sekongkol Tangkap Putri Bos Huawei

Badan Intelijen Kanada Sekongkol dengan AS Tangkap Putri Miliarder Huawei

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Terungkap! Badan Intelijen Kanada Sekongkol dengan AS 'Tuk Tangkap Putri Miliarder, Kata . . . .. (FOTO: sindonews)
Terungkap! Badan Intelijen Kanada Sekongkol dengan AS 'Tuk Tangkap Putri Miliarder, Kata . . . .. (FOTO: sindonews)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Badan Intelijen Kanada telah menduga munculnya 'gelombang mengejutkan' yang bakal memengaruhi hubungan Kanada-China akibat penangkapan putri miliarder pendiri Huawei, Meng Wanzhou pada Desember 2018.

Peringatan dari Badan Intelijen itu dirilis sebelum penahanan Meng Wanzhou atas permintaan ekstradisi Amerika Serikat, menurut dokumen pengadilan.

Mengutip Reuters, Senin (15/6/2020), dokumen itu menunjukkan, "keterlibatan Dinas Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) dalam penangkapan Meng Wanzhou pada Desember 2018 yang memperburuk hubungan diplomatik kedua negara."

Baca Juga: Raksasa Telekomunikasi Nomor 2 Dunia: Teknologi 5G Inggris Bakal Tertinggal Bila Blokir Huawei

Baca Juga: Bintang Emon Diserang Buzzer Gegara Sindir Tuntutan Kasus Novel, Warganet: Kacau!

Laporan CSIS terungkap dalam dokumen pengadilan dari proses ekstradisi Meng. Dalam memo 1 Desember 2018 yang sudah dihapus, CSIS mengaku mendapat saran dari FBI Amerika Serikat (AS) untuk menangkap Meng di Bandara Internasional Vancouver.

CSIS juga mengatakan, "penangkapan itu berpotensi melahirkan gelombang kejutan ke seluruh dunia, bahkan berkonsekuensi besar secara internasional dan bilateral."

Pengacara Huawei menyebut, bukti dokumen itu menunjukkan pihak berwenang telah berkonspirasi menjebak Meng.

Sebelumnya, otoritas AS menuduh Meng terlibat dalam penipuan bank karena tak menjelaskan hubungan antara Huawei dan anak perusahaannya di Iran; membuat HSBC rentan terhadap risiko denda dan hukuman karena melangar sanksi AS terhadap Iran.

Kuasa hukum Meng berargumen kasus tersebut mestinya sudah selesai karena Kanada tak memiliki sanksi terhadap Iran. Meng pun mengaku tak bersalah.

Sayangnya, Hakim Kanada mengizinkan kasus itu berlanjut pada bulan lalu; menolak argumen pembelaan yang menyebut tuduhan AS terhadap Meng tak tergolong sebagai kejahatan di Kanada.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement