Senin 15 Jun 2020 17:03 WIB

Kota Malang Bakal Gencarkan Pakai Herbal Demi Atasi Covid-19

Minuman herbal sebagai suplemen agar daya imunitas tubuh semakin meningkat.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan proses ekstraksi saat uji laboratorium penemuan obat herbal untuk penyembuhan Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Anadolu/Eko Siswono Toyudho
Para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan proses ekstraksi saat uji laboratorium penemuan obat herbal untuk penyembuhan Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan memberikan perawatan khusus kepada masyarakat demi menekan angka Covid-19. Upaya ini dilakukan melalui pembentukan tim khusus yang juga bertugas melacak penyebaran virus di tingkat kecamatan.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, perawatan khusus yang diberikan berupa ramuan herbal. Tim khusus akan menggencarkan penggunaan ramuan tersebut di masyarakat. "Ini sebagai suplemen agar daya imunitas tubuh semakin meningkat," kata Sutiaji kepada wartawan di Balai Kota Malang, Senin (15/6).

Baca Juga

Sutiaji berharap, peningkatan imunitas melalui ramuan herbal dapat diterapkan kepada prolanis. Hal ini terutama terhadap masyarakat dengan penyakit penyerta atau komorbid. Dengan demikian, angka masyarakat terinfeksi Covid-19 bisa ditekan ke depannya.

Sebanyak 24 orang telah mendapatkan perawatan melalui suplemen herbal saat ini. Jumlah tersebut terdiri atas pasien positif Covid-19, Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan masyarakat dengan hasil reaktif uji cepat (rapid test). Sutiaji mengklaim, suplemen tersebut telah menunjukkan hasil baik secara klinis.

"Mereka mengalami percepatan kesembuhan dibandingkan pasien lainnya. Orang yang tadinya reaktif setelah beberapa kali minum suplemen, hasil rapid test berikutnya dinyatakan nonreaktif. Kini perlu kita gencarkan bersama sebagai ikhtiar kita melawan Covid-19," jelasnya.

Kota Malang mengalami 93 kasus positif Covid-19 pada Ahad (14/6). Dari angka tersebut, enam pasien meninggal dan 38 orang dinyatakan sembuh. Sementara pasien lainnya masih dalam perawatan dan isolasi secara mandiri.

Jumlah  Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 telah mencapai 288 jiwa. Dari angka tersebut, 23 telah dinyatakan meninggal sedangkan 153 orang sembuh. Sementara 112 PDP lainnya masih dalam perawatan.

Adapun jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) bertambah satu kasus, Ahad (14/6). Dengan kata lain, jumlah ODP di Kota Malang sudah mencapai 940 orang. Dua di antaranya dinyatakan meninggal sedangkan 42 orang sudah selesai dalam pemantauan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement