Selasa 16 Jun 2020 01:05 WIB

Tuntut Keadilan, Beyonce Tulis Surat untuk Jaksa Agung

Tuntut Keadilan, Beyonce Tulis Surat untuk Jaksa Agung

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Beyonce
Beyonce

VIVA – Beyonce membuat sebuah surat terbuka kepada Jaksa Agung Kentucky pada Minggu kemarin. Dia meminta agar para polisi yang terlibat dalam pembunuhan Breonna Taylor harus dihukum.

Dalam surat yang ditujukan kepada Jaksa Agung Daniel Cameron yang diunggah di situs resminya, penyanyi 38 tahun itu menekankan bahwa sudah tiha bulan sejak anggota Departemen Kepolisian Meror Louisville (LMPD) mengeksekusi surat perintah tanpa mengetuk dan memaksa masuk ke dalam apartemen Taylor. Taylor yang sedang tertidur dan tidak bersenjata, ditembak dan akhirnya tewas.

Dikutip laman Us Weekly, dalam suratnya Beyonce menulis bahwa investigasi terhadap LMPD telah menimbulkan lebih banyak pertanyaan dibanding jawaban. Laporan insiden departemen kepolisian itu menyatakan kalau Taylor tidak menderita luka, tapi yang diketahui banyak orang adalah dia ditembak setidaknya delapan kali.

Para petugas kepolisian mengklaim kalau mereka sudah mengumumkan kehadiran sebelum masuk ke dalam apartemen pada 13 Maret, namun, Beyonce menuliskan, "kekasihnya yang bersama taylor, begitu juga beberapa tetangga, semua mengatakan itu tidak benar. Pelantun Halo itu juga menyatakan, nol penangkapan sudah dilakukan dan tidak ada petugas yang dipecat.

Beyonce mendorong Cameron untuk memperlihatkan nilai dari kehidupan wanita kulit hitam dan membuat dakwaan hukum terhadap tiga polisi yang terlibat, Jonathan Mattingly, Myles Cosgrove dan Brett Hankinson.

Dia juga meminta agar kantor Jaksa Agung menginvestigasi respons departemen kepolisian atas pembunuhan Breonna Taylor, begitu juga praktik menembus yang mengakibatkan kematian berulang dari warga kulit hitam yang tidak memegang senjata.

"Jangan biarkan kasus ini jatuh ke dalam pola tidak ada tindakan setelah tragedi yang mengerikan. Dengan kematian setiap orang kulit hitam di tangan polisi, ada dua tragedi nyata: kematian itu sendiri, dan tidak ada tindakan serta penundaan setelahnya. Ini adalah kesempatan Anda untuk menghentikan pola itu. Ambil tindakan cepat dan tegas dalam mendakwa para petugas. Bulan-bulan berikutnya tidak bisa terlihat seperti tiga bulan yang lalu," demikian Beyonce mengakhiri surat terbukanya.

Kematian Taylor, George Floyd, yang tewas di Minneapolis pada bulan Mei saat dalam penahanan polisi, dan Ahmaud Arbery yang ditembak pada bulan February karena tindakan main hakim sendiri oleh orang kulit putih saat jogging di dekat ruahnya di Brunswick, Georgia, telah memicu unjuk rasa besar Black Lives Matter di Amerika Serikat dan seluruh dunia. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement