REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai telah mengumumkan pegawai negeri sipil (PNS) diizinkan kembali bekerja pada kapasitas 100 persen mulai Ahad (14/6) waktu setempat. Kenormalan baru ini merupakan langkah-langkah pelonggaran bertahap untuk mengekang penyebaran virus corona baru di negara tersebut.
Keputusan tersebut sesuai dengan arahan yang dikeluarkan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA, dan Penguasa Dubai. "Karyawan diharapkan mematuhi langkah-langkah pencegahan terhadap Covid-19 seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial sejauh dua meter," kata pemerintah secara resmi dikutip laman Al Arabiya, Ahad (14/6).
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan daftar orang-orang yang diperbolehkan tidak kembali bekerja di kantor, namun bisa bekerja dari rumah. Bagi orang yang kembali ke kantor tentunya dibarengi dengan kewajiban menjaga jarak meski di kantor sekalipun.
Daftar orang-orang yang tidak bekerja di kantor termasuk wanita hamil, orang-orang yang berketentuan, orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah dan penyakit kronis seperti asma dan diabetes. Karyawan dan wanita lanjut usia yang harus merawat anak-anak di bawah kelas 9 atau anak-anak penyandang cacat juga dibebaskan dari kembali ke kantor.
Pada 7 Juni, 50 persen karyawan sektor publik di Uni Emirat Arab diizinkan untuk kembali bekerja. Hingga Sabtu (13/6), Uni Emirat Arab mendeteksi 491 kasus virus korona baru dengan sedikit penurunan dari sehari sebelumnya, sehingga jumlah total infeksi menjadi 41.990.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
