Sabtu 13 Jun 2020 12:57 WIB

SGC Cikarang akan Terapkan Sistem Ganjil Genap

Dari 1.400 pedagang di SGC akan berjualan sesuai nomor dan mengikuti tanggal.

Sejumlah warga melihat papan informasi di Gerai Cepat Layanan kependudukan di Sentra Grosir Cikarang (SGC) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/11/2019).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga melihat papan informasi di Gerai Cepat Layanan kependudukan di Sentra Grosir Cikarang (SGC) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Salah satu pusat perbelanjaan, Sentra Grosir Cikarang (SGC) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat siap menerapkan skema ganjil genap sesuai kebijakan pemerintah daerah saat akan beroperasi kembali. Deputi Building Manager SGC Ridwan Arifin mencatat 1.400 pedagang di SGC telah menyetujui pembukaan gerainya kembali dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya sistem ganjil genap.

"Para pedagang sudah membuat kesepakatan di atas materai. Pada prinsipnya mereka semua setuju mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah daerah. Sudah 80 persen lebih yang sudah mengisi surat pernyataan itu sampai hari ini," katanya.

Baca Juga

Berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya, para pedagang akan diberi nomor dengan mengikuti tanggal yang ditentukan untuk buka. "Artinya, para pedagang yang mendapat nomor ganjil akan buka pada tanggal ganjil, begitupun sebaliknya," ucapnya.

Dengan penerapan skema itu Ridwan berharap ketentuan tentang pembatasan fisik dapat terpenuhi karena kapasitas mal hanya akan terisi setengahnya. Jarak batas antarpedagang yakni dibuat 1,5 meter.

"Minimal dari total 1.400 kios yang ada, akan buka sekitar 700 kios saja dan untuk persiapan ganjil genap sudah kami pasang nomor-nomor tenan," ungkapnya.

Bagi para pengunjung yang hendak masuk mal diharuskan mengikuti protokol kesehatan seperti mengikuti antrean dan menghindari kerumunan. "Pengunjung SGC juga wajib menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk mal," ucapnya.

Pihaknya juga melarang anak usia di bawah tiga tahun memasuki mal. Namun ketentuan ini menurut dia perlu perhatian lebih sebab diperkirakan banyak pengunjung yang datang ke mal untuk mengajak anaknya bermain.

"Kalau pengunjung agak susah diatur dan tidak mau mengikuti protokol kesehatan terpaksa kami larang masuk," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement