Jumat 12 Jun 2020 23:33 WIB

7 Kelurahan di Bantaeng Banjir Akibat Sungai Calendu Meluap

Sungai Calendu meluap dan tak mampu menampung debit air akibat tingginya curah hujan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah wilayah terendam banjir di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan akibat meluapnya Sungai Calendu, Jumat (12/6)
Foto: Tangkapan Layar
Sejumlah wilayah terendam banjir di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan akibat meluapnya Sungai Calendu, Jumat (12/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tujuh kelurahan yang berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) terdampak banjir, Jumat (12/6). Banjir menerjang akibat meluapnya Sungai Calendu, setelah tak mampu menampung debit air dari tingginya curah hujan pada Jumat pukul 17.00 WITA.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, selain meluapnya Sungai Calendu, banjir juga disebabkan oleh jebolnya Cekdam Balang Sikuyu. Cekdam ini meluap pada sisi kanan akibat tak mampu menahan derasnya debit air yang terus naik.

Baca Juga

"Adapun tujuh kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pallantikang, Kelurahan Mallilingi, Kelurahan Letta, Kelurahan Lembang Kelurahan Bonto Sunggu, Kelurahan Bontoatu dan Kelurahan Bontorita," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/6).

Sementara itu, dia melanjutkan, kondisi di lapangan yang dapat dilaporkan adalah rumah warga banyak yang terendam banjir. Perkebunan dan fasilitas umum lainnya juga terdampak banjir.

Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan berbagai komponen untuk proses assesment, pendataan dan evakuasi sejumlah warga yang terdampak. Sementara para warga yang terdampak diungsikan ke Rumah Dinas Bupati Bantaeng.

Hingga siaran pers ini diturunkan, ia mengaku belum ada laporan mengenai korban jiwa. Seluruh kerugian dan pendataan lainnya masih dalam proses di lapangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement