Jumat 12 Jun 2020 21:15 WIB

Bali Gelontor Rp 10 M untuk Penanganan Covid-19 di Denpasar

Per 11 Juni, jumlah total kasus positif Covid-19 di Denpasar mencapai 171 orang.

Tim medis melakukan tes cepat COVID-19 terhadap warga dalam penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di pos pantau perbatasan Penatih, Denpasar, Bali, Sabtu (16/5/2020).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Tim medis melakukan tes cepat COVID-19 terhadap warga dalam penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di pos pantau perbatasan Penatih, Denpasar, Bali, Sabtu (16/5/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali akan menggelontorkan dana bantuan khusus Covid-19 sebesar Rp 10 miliar. Dana bantuan khusus ini untuk mendukung dan memperkuat percepatan penanganan Covid-19 di Kota Denpasar.

"Bantuan ini saya minta dimanfaatkan untuk berbagai program percepatan penanganan Covid-19, termasuk untuk desa adat, desa dan kelurahan masing-masing sebesar Rp 50 juta guna memperkuat operasional Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Relawan Desa/Kelurahan," kata Gubernur Bali I Wayan Koster saat memberikan arahan kepada bandesa adat, kepala desa dan lurah se-Kota Denpasar di Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Jumat (12/6).

Baca Juga

Koster mengaku memang memberi perhatian dan dukungan khusus untuk memperkuat upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Denpasar dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong. Sehari sebelumnya, Koster juga telah berkoordinasi dengan Wali Kota Denpasar beserta jajarannya.

"Denpasar itu pusat pemerintahan, mobilitasnya tertinggi, berbeda jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Bali. Masyarakatnya heterogen, tentu saja memerlukan metode khusus dalam menangani penyebaran Covid-19 dengan dukungan tenaga yang banyak pula," ujar mantan anggota DPR RI tiga periode itu.

Beberapa hari terakhir ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Denpasar terus meningkat dan didominasi oleh transmisi lokal. Hingga 11 Juni 2020, jumlah total kasus positif di Denpasar mencapai 171 orang.

Dari jumlah tersebut, 115 orang diantaranya merupakan transmisi lokal, sedangkan Pekerja Migran Indonesia/ABK 39 orang, dan terjangkit dari luar daerah 17 orang.

"Untuk mengendalikan pandemi di Denpasar, kita harus bersama-sama membangun semangat gotong-royong, komitmen, dan rasa memiliki. Titiang nunas tulung (saya mohon tolong) bantu Bapak Wali Kota Denpasar, bantu titiang sareng-sareng (bantu saya bersama-sama). Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, tugas bersama, untuk bersama-sama mempercepat pemulihan Kota Denpasar. Jangan saling menyalahkan, jangan saling melemahkan," ucap Koster.

Ia sengaja mengumpulkan, memberi arahan, dan semangat kepada bandesa adat (pimpinan desa adat), kepala desa, dan lurah se-Kota Denpasar, karena merekalah yang bekerja total siang malam langsung di lapangan mengamankan wilayahnya masing-masing.

Bandesa adat telah membentuk Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat, sedangkan desa dan kelurahan telah membentuk Relawan Covid-19. "Kita berkumpul di sini untuk memberikan spirit, dukungan, dan motivasi kepada perangkat desa, baik dinas maupun adat se-Kota Denpasar agar tetap semangat, lebih kuat, berani dan lebih tegas dalam menangani pandemi ini. Jangan sampai melemah, saat penyebaran meningkat, kita harus lebih kuat," ujarnya.

Semuanya, baik desa dinas, kelurahan, maupun desa adat, kata Koster, harus bekerja sama, bersinergi, lebih tegas kepada siapa pun itu, karena ini demi kepentingan bersama, masyarakat Denpasar, masyarakat Bali.

Gubernur Bali menyatakan sangat memahami bahwa Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Relawan Desa/Kelurahan sudah lelah karena melaksanakan tugas selama lebih dari tiga bulan bekerja terus menerus, siang malam.

"Saya meminta, kita tidak boleh merasa jenuh, tidak boleh merasa lelah, tidak boleh merasa bosan, justru dalam kondisi saat ini kita harus semakin bersemangat dengan spirit baru, terus bekerja keras dengan penuh kesabaran demi Denpasar dan demi Bali. Apakah sanggup?"

Pertanyaan yang diulang oleh Gubernur sebanyak tiga kali itu disambut dengan gemuruh dan kompak oleh seluruh Bandesa Adat, Kepala Desa, dan Lurah yang hadir memenuhi ruangan Wiswa Sabha Utama sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. "Sanggup!!” jawab peserta.

Dalam arahannya, Koster menyatakan sudah membentuk tim kecil untuk memetakan perkembangan Covid-19 di Kota Denpasar berbasis wilayah Desa Adat/Desa/Kelurahan serta langkah-langkah inovasi yang harus segera dilaksanakan, termasuk pelaksanaan rapid tes massal, dilanjutkan uji swab berbasis PCR di wilayah yang terjangkit Covid-19.

"Saya memastikan siap untuk memenuhi berapa pun kebutuhan rapid test kit dan akan memprioritaskan pelayanan uji swab berbasis PCR yang diperlukan oleh Kota Denpasar," ujarnya.

Gubernur Bali juga telah menugaskan Sekda selaku Ketua Harian Gugus Tugas Provinsi untuk mendampingi Gugus Tugas Kota Denpasar dalam upaya percepatan penanganan Covid-19.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang dikonfirmasi terkait pencairan bantuan yang dimaksudkan Gubernur Koster tersebut memastikan segera direalisasi. "Saya pastikan bantuan ini pekan depan cair," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara menyatakan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan, arahan, kerja sama, dan bantuan yang diberikan oleh Gubernur Bali.

"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih atas perhatian dan dukungan Bapak Gubernur dalam percepatan penanganan Covid-19 di Kota Denpasar," ujar Jaya Negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement