Jumat 12 Jun 2020 20:29 WIB

Mau Berlangganan Mobil, Begini Caranya

Bisnis berlangganan mobil kini menjadi peluang baru bagi konsumen di Tanah Air

Suasana Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Suasana Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Potensi pasar berlangganan mobil baru sangat besar, untuk saat ini belum ada perusahaan berlangganan mobil untuk individu yang beroperasi di Indonesia. Apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19 yang menuntut efisiensi dan pergeseran kebiasaan baru secara online telah membuka peluang bisnis baru. 

Salah satunya adalah bisnis pemakaian mobil baru dengan cara berlangganan. Pelanggan dapat merasakan sensasi mengendarai mobil baru lebih pribadi dengan cara lebih mudah, dan tetap bisa menjalankan social distancing dengan maksimal. "Pergeseran prilaku ini telah membuka peluang bisnis berlangganan mobil secara online," kata Agus Prayitno selaku Presiden Direktur Toyota Astra Finance, dalam keterangan tertulisnya Jumat (12/6).

Menurutnya, berkembangnya era digital saat ini, membuat seseorang dengan mudah mengakses semua kebutuhan melalui internet tanpa repot. Peningkatan kebutuhan pelanggan akan model bisnis berlangganan atau subscription di pasar retail dan digital, membuat era digital semakin prospektif. "Ini yang membuat kami menghadirkan Kinto One sebagai cara terbaru mobilitas tanpa beban bagi pemakai mobil di Indonesia," katanya. 

Kinto One memungkinkan konsumen memiliki kendaraan dengan jangka waktu lama secara fleksibel serta mudah. Prosesnya dapat dilakukan secara online sehingga lebih cepat dan praktis.  Pelanggan juga dapat mengendarai mobil yang mereka suka layaknya mengendarai mobil pribadi. Hal ini sejalan dengan inisiasi secara global dari Toyota mengenai total solution in mobility, layanan Toyota yang mengikuti perkembangan kebutuhan dan perubahan kebiasaan masyarakat termasuk di masa PSBB transisi menuju new normal ini

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement