Jumat 12 Jun 2020 15:43 WIB

Siswa Harap SMK Empat Tahun Bisa Tambah Pengalaman

Kemendikbud diminta sesuaikan program dengan ketersediaan lapangan kerja.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ilham Tirta
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang merancang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) empat tahun dengan ijazah D-1 atau D-2. Sejumlah siswa SMK menilai kebijakan ini bisa memberikan dampak yang baik bagi mereka.

Siswi SMK Negeri 1 Yogyakarta, Sania mengatakan, dengan belajar di SMK empat tahun, siswa bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih banyak.

"Harapan saya, kalau SMK jadi empat tahun bisa banyak pengalaman dan lebih mendalami pelajarannya sebelum masuk ke dalam dunia kerja," kata Sania pada Republika.co.id, Jumat (12/6).

Hal senada diungkapkan siswa SMK Negeri 1 Purwakarta, Syahrul. Ia berpendapat, kebijakan itu bisa menguatkan kompetensi siswa baik dari softskill ataupun hardskill. Sebab, setelah lulus SMK, seseorang tidak akan mendapat pekerjaan begitu saja dengan mudah. Semuanya tergantung dari softsill dan hardskill yang dimilikinya.

"Soalnya kan ada yang sudah mantap ada yang belum. Mungkin dengan jadi empat tahun, bagi mereka yang belum mendapat passion di bidangnya juga bisa jadi dapat passion," kata dia menjelaskan.

Selain itu, lanjut dia, ijazah D-1 atau D-2 diharapkan bisa membantu mereka melamar pekerjaan. Bagi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan, diharapkan juga memiliki lebih banyak kesempatan.

Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Palibelo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Eka Ilham mengatakan, dirinya menyambut positif kebijakan yang dirancang ini. Namun, menurut dia, hal yang perlu menjadi catatan adalah tersedianya lapangan pekerjaan bagi para lulusan ini.

Menurut Eka, murid SMK adalah kebanyakan anak-anak yang produktif dan memiliki keahlian. Persoalan yang selama ini dihadapi adalah mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian anak-anak ini.

"Apa jaminan anak-anak ini setelah mereka keluar dari SMK ini? Dengan program SMK ijazah D-1 dan D-2 ini bisa nggak menjamin anak-anak ini mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka?" kata Eka.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement