Jumat 12 Jun 2020 09:16 WIB

IHSG Anjlok Dipicu Kekhawatiran Gelombang Kedua Covid-19

The Fed masih menetapkan suku bunga di level 0,25 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan Jumat (12/6). Indeks saham jatuh cukup tajam sebesar 2,84 persen atau terkoreksi 137,87 poin dan membawa IHSG kembali ke level 4.716,87.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan Jumat (12/6). Indeks saham jatuh cukup tajam sebesar 2,84 persen atau terkoreksi 137,87 poin dan membawa IHSG kembali ke level 4.716,87.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan Jumat (12/6). Indeks saham jatuh cukup tajam sebesar 2,84 persen atau terkoreksi 137,87 poin dan membawa IHSG kembali ke level 4.716,87. 

IHSG bergerak melemah didorong oleh sentimen global dimana The Fed masih menetapkan suku bunga di level 0,25 persen. Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Chritopher menilai hal tersebut mencerminkan perekonomian yang belum akan pulih dari dampak Covid-19.

Baca Juga

Kekhawatiran yang sama juga menjadi sentimen negatif bagi pasar di dalam negeri. "Masih belum ada kepastian terkait pemulihan ekonomi dan kasus baru Covid-19 di dalam negeri terus bertambah setiap harinya," kata Dennies, Jumat (12/6).

Senada, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut pasar masih khawatir akan adanya kemunculan gelombang kedua penyebaran Covid-19 setelah pelonggaran lockdown dilakukan. Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dinilai belum efektif. 

"Sejauh ini kebijakan yang sudah keluarkan tampaknya masih belum mampu untuk mengimbangi efek yang telah diakibatkan oleh wabah Covid-19," kata Direktur riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Menurut Nico, hal tersebut yang membuat saham-saham pada akhirnya berguguran. Selain itu, indeks volatilias juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement