Kamis 11 Jun 2020 22:31 WIB

Pemain Asing Kecewa tak Bisa Lanjutkan Musim IBL

IBL memutuskan melanjutkan kompetisi IBL Pertamax 2020 tanpa pemain asing.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Pemain asing tim Louvre Surabaya Savon Goodman dalam pertandingan IBl Pertamax 2020 (ilustrasi). Sisa kompetisi IBL 2020 tidak menggunakan pemain asing.
Foto: Republika/ Wihdan
Pemain asing tim Louvre Surabaya Savon Goodman dalam pertandingan IBl Pertamax 2020 (ilustrasi). Sisa kompetisi IBL 2020 tidak menggunakan pemain asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil pertemuan manajer IBL yang berlangsung Rabu (10/6) secara virtual menelurkan banyak keputusan. Salah satunya kelanjutan kompetisi IBL Pertamax 2020 tanpa menggunakan pemain asing.  

Menurut Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah,  pihaknya sudah menyusun langkah jika pemain asing datang. Mulai dari tes swab hingga medical clearance. Namun, kata dia, perjalanan lintas negara belum banyak dilakukan, apalagi dari Amerika Serikat.  

Baca Juga

Ia menegaskan tidak mau kondisi terburuk. Sebab saat tiba di Indonesia, para pemain tersebut harus diisolasi dan pasti tidak bisa langsung main.

"Pemain akan jauh dari keluarga, harus ada penanggung jawabnya juga. Pertimbangan itulah akhirnya kami putuskan memaksimalkan pemain lokal," jelasnya.

Junas menambahkan, IBL sudah menghubungi agen pemain asing, baik lisan maupun tertulis bahwa akan melanjutkan kompetisi tanpa pemain asing. Menurut dia, itu semua demi keselamatan. 

"Menurut agen, pemain kecewa tidak bisa kembali lanjut bermain di IBL. Banyak pemain asing yang baru terjun ke liga profesional. Namun semua bisa menerima," kata Junas.

Toto Dharmaji salah satu agen pemain asing IBL ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (11/6), membenarkan bahwa IBL sudah memberitahu tidak akan menggunakan pemain asing dalam lanjutan IBL nanti. Toto mengaku sudah menghubungi pemain yang diwakilinya, yakni Gary Jacobs dan Savon Goodman.

"Mereka kecewa tidak bisa melanjutkan liga IBL, tetapi mereka memahami dengan kondisi yang ada. Ini bukan hanya dialami liga basket di Indonesia tetapi juga di banyak negara," kata Toto.

Menurut Toto, mereka wajar kecewa. Apalagi mereka sangat suka bermain di Indonesia. 

"Walau mungkin bayaran mereka tidak semahal kalau main di Liga Filipina, tetapi pembayaran dari IBL selalu lancar. Selain itu mereka juga terkesan dengan keramahan masyarakat Indonesia," kata dia.

Sekarang, para pemain tersebut meminta surat pemutusan kontrak. Ini agar mereka bisa membela klub dari liga negara di luar Indonesia yang mungkin mau mengontrak mereka. 

"Tetapi mereka siap bermain kembali di Indonesia untuk musim depan jika tenaganya masih dibutuhkan," jelas Toto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement