Kamis 11 Jun 2020 14:57 WIB

Tempat Ibadah di Badung Siapkan Protokol Kesehatan

Jamaah membawa alat sholat sendiri-sendiri.

Spanduk pengumuman aktivitas ibadah di masjid ditiadakan terpasang di Masjid Nurul Huda, Kuta, Badung, Bali, Jumat (24/4/2020). Seluruh masjid di wilayah Bali meniadakan aktivitas beribadah bagi para jamaah selama bulan Ramadhan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19
Foto: FIKRI YUSUF/ANTARA
Spanduk pengumuman aktivitas ibadah di masjid ditiadakan terpasang di Masjid Nurul Huda, Kuta, Badung, Bali, Jumat (24/4/2020). Seluruh masjid di wilayah Bali meniadakan aktivitas beribadah bagi para jamaah selama bulan Ramadhan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,BADUNG -- Sejumlah tempat ibadah di wilayah Kabupaten Badung, Bali, menyiapkan berbagai protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 untuk menyambut wisatawan dalam tatanan normal baru atau new normal meskipun saat ini tempat ibadah di wilayah tersebut masih ditutup dari aktivitas peribadatan.

"Kami sudah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi  kalau misalnya sewaktu-waktu ada pembukaan kembali tempat-tempat ibadah sesuai dengan aturan pemerintah, maka kami sudah siap membuka untuk aktivitas ibadah di masjid," ujar Ketua Satgas Covid-19 Yayasan Al-Hikmah di Mushola Al-Hikmah kawasan Dalung Permai, Badung, Kamis (11/6).

Ia menjelaskan, persiapan tersebut dilakukan dengan mulai menyiapkan dan menerapkan berbagai protokol kesehatan di tempat ibadah seperti dengan pemasangan stiker panduan jarak untuk shaf shalat.

"Sesuai informasi yang kami dapat, misalnya dibuka kembali itu nanti juga tidak boleh ramai-ramai. Maksimal 25 orang yang beribadah, maka pemasangan stiker panduan jarak ini juga kami lakukan untuk membatasi jumlah umat yang beribadah agar tidak berkerumun," katanya.

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah sarana lain seperti bilik disinfeksi, hand sanitizer bagi jamaah serta melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin. "Karpet sajadah untuk sholat juga sementara kami tidak sediakan, nantinya jamaah membawa alat sholat sendiri-sendiri. Dengan sejumlah persiapan ini, intinya kami siap apabila tempat ibadah sudah boleh dibuka kembali," ungkap Herlambang.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Antar Umat Beragama Puja Mandala, Wayan Solo menjelaskan, seluruh tempat ibadah yang berada di kompleks tempat peribadatan lima agama di kawasan Nusa Dua, Badung, tersebut juga siap untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam upaya mencegah pandemi Covid-19.

"Tempat ibadah di Puja Mandala masih belum ada yang dibuka dan belum membuka aktivitas peribadatan untuk umat. Namun, misalnya nanti sudah dibuka, saya yakin semuanya akan sesuai dengan protokol kesehatan dan ada pembatasan-pembatasan untuk mencegah Covid-19," ungkapnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement