Kamis 11 Jun 2020 13:03 WIB

Suka Umroh Sunnah Berulang Kali? Ini Hukumnya

Ada beberapa pendapat ulama soal hukum umroh sunnah berulang kali.

Suka Umroh Sunnah Berulang Kali? Ini Hukumnya. Foto: Kegiatan tawaf saat umrah (Ilustrasi)
Foto: Ihram TV/Sadly Rachman
Suka Umroh Sunnah Berulang Kali? Ini Hukumnya. Foto: Kegiatan tawaf saat umrah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Umat Islam di seluruh dunia, sebelum adanya pandemi covid-19, kerap melaksanakan umroh sunnah ke Tanah Suci Makkah. Ada yang sekali, dan ada yang lebih dari dua kali setiap orangnya.

Umroh sunnah ini bisa dilakukan di luar musim haji, maupun jamaah haji yang berada di Makkah lebih dari 30 hari. Untuk menunggu waktu puncak haji maupun menunggu kepulangan ke tanah air, waktu yang ada kerap dimanfaatkan jamaah haji untuk melaksanakan umrah sunnah.

Baca Juga

Bagaimana hukum umroh sunnah berulang kali? Menurut  Imam Malikdan Ibn Taimiyah, makruh umroh lebih satu kali dalam setahun. Sekalipun Imam Syafi’i  dan  Imam  Hanbali  berpendapat  boleh, namun Imam Hanbali mensyaratkan  minimal  jeda  sepuluh hari  dari umroh sebelumnya. 

Sementara  Ibn  Abbas, Atha’ dan Thawus berpendapat bagi orang yang sudahmukim  di  Makkah (minimal  empat  hari), lebih utama melaksanakan  tawaf  sunnah  ketimbang umroh sunnah berulangkali.

Sumber: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2020 Kemenag / Kemenag.go.id

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement