Kamis 11 Jun 2020 12:11 WIB

Ritual Kasada Masyarakat Tengger Dibatasi

Ritual Kasadar dibatasi hanya untuk masyarakat Tengger saja

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Warga Suku Tengger.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga Suku Tengger.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ritual tahunan, Kasada akan tetap dilaksanakan meski berada di tengah pandemi Covid-19. Namun pelaksanaannya akan dibatasi sehingga berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.

"Untuk tahun ini dibatasi hanya untuk masyarakat Tengger saja," ujar Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas, Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat saat dikonfirmasi Republika, Kamis (11/6).

Sebelumnya, BB TNBTS telah menyelenggarakan rapat bersama dengan berbagai pihak mengenai ritual Kasada. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan yang dijadikan rujukan pelaksanaan Kasada pada 6 sampai 7 Juli nanti. Ritual tersebut tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Poin berikutnya disepakati tidak akan diselenggarakan kegiatan pengukuhan di Pendopo Agung. Wisatawan atau tamu tak diperkenankan memasuki kawasan Sukapura sehingga akan diberlakukan pengetatan di beberapa titik sekitar Gunung Bromo. Masyarakat lokal diizinkan mengikuti ritual dengan syarat menunjukkan kartu identitas dengan alamat di Bromo.

Kasada merupakan hari raya bagi Suku Tengger yang berada di sekitar Gunung Bromo. Ritual ini acap diperingati setiap 14 atau 15 bulan Kasada menurut penanggalan Suku Tengger. Kegiatan ini biasa diisi dengan berkurban sesajian ongkek (hasil bumi dari sawah, ladang dan ternak) yang dilempar ke kawah Bromo.

Saat ini aktivitas pariwisata di Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) belum bisa dibuka kembali. BB TNBTS masih harus menunggu arahan pembukaan wisata selama new normal dari Jakarta. Pengelola juga harus memperoleh kesepakatan maupun rekomendasi dari pemerintah daerah.

"Karena ini sangat penting dan menjadi perhatian kami berkaitan dengan protokol dan komitmen semua pihak," ucap Sarif.

Tercatat 6.798 kasus positif Covid-19 terjadi di Jawa Timur (Jatim), Rabu (10/6). Dari angka tersebut, 1.793 orang sembuh, 4.351 dalam perawatan dan 553 orang meninggal. Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) mencapai 7.735 orang sedangkan angka Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 25.995 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement