REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan, pemerintah mempertimbangkan bantuan langsung tunai kepada individu-individu dalam fase bantuan sosial berikutnya. Rencananya, skema ini akan dominan dalam undang-undang penyelamatan atas pandemi Covid-19.
Seperti dilansir di Reuters, Rabu (10/6), Mnuchin menambahkan, anggaran bantuan juga harus ditargetkan untuk membantu sektor-sektor yang kini sedang berjuang untuk kembali membuka diri. Di antaranya industri hospitality dan pariwisata.
Departemen Keuangan juga berencana mengeluarkan panduan baru pada pekan ini untuk melonggarkan aturan yang melarang pemilik bisnis dengan hukuman pidana dalam lima tahun terakhir mengakses pinjaman Program Perlindungan Paycheck (PPP).
Di hadapan Komite Usaha Kecil Senat AS, Mnuchin mengatakan, aturannya akan dikurangi menjadi tiga tahun. Ia membuka kemungkinan pelonggaran peraturan lebih lanjut di kemudian hari.
Mnuchin menjelaskan, ia percaya, bantuan Covid-19 masih terus dibutuhkan. Khususnya berbagai kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja. Sejauh ini, Kongres telah meloloskan tiga stimulus Covid-19 dengan total anggaran 3 triliun dolar AS, termasuk pinjaman penggajian usaha kecil, pembayaran kepada perorangan, uang untuk penyedia layanan kesehatan dan dukungan pasar kredit dari Federal Reserve.
Mnuchin menyebutkan, Amerika akan memiliki tingkat pengangguran dalam jumlah signifikan sehingga pemerintah butuh kebijakan signifikan. "Kami akan serius melihat apakah kami membutuhkan lebih banyak bantuan uang secara langsung untuk merangsang ekonomi. Tapi, saya pikir, permasalahan saat ini adalah membuat orang kembali bekerja," kata dia.
Mnuchin juga menjelaskan, pemerintah membuka kemungkinan untuk menggunakan kembali beberapa dana yang sebelumnya tidak digunakan. Termasuk menggunakan 130 miliar dolar AS dana PPP yang tidak diklaim untuk membangun kembali bisnis yang rusak akibat kegiatan protes baru-baru ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
