Kamis 11 Jun 2020 09:42 WIB

Krisis Pangan Bayangi Afrika Saat Covid-19 Sentuh 200 Ribu

Kematian akibat Covid-19 di Afrika telah menembus 5.000 kasus.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Seorang pria melihat melalui celah tenda ketika seorang wanita menyaksikan pekerja kesehatan menjelaskan proses mengumpulkan sampel untuk pengujian virus corona, selama kampanye penyaringan dan pengujian yang bertujuan untuk memerangi penyebaran COVID-19 Diepsloot, utara di Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat, 8 Mei 2020.
Foto: AP/Themba Hadebe
Seorang pria melihat melalui celah tenda ketika seorang wanita menyaksikan pekerja kesehatan menjelaskan proses mengumpulkan sampel untuk pengujian virus corona, selama kampanye penyaringan dan pengujian yang bertujuan untuk memerangi penyebaran COVID-19 Diepsloot, utara di Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat, 8 Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Jumlah kasus virus corona jenis baru atau Covid-19 di Afrika mencapai 202.782. Hal itu disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika dalam konferensi pers, Rabu (10/6).

Menurut data terbaru, jumlah kematian akibat virus corona di 54 negara Afrika mencapai 5.516. Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 90.779. Menurut CDC Afrika, jumlah total kasus aktif di benua tersebut yakni 106.487.

Baca Juga

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan, pandemi virus corona dapat memperburuk sistem pangan dunia. Guterres menyatakan, saat ini terdapat 820 juta penduduk dunia yang kelaparan.

"Sistem pangan kita gagal, dan pandemi Covid-19 memperburuk keadaan. Kecuali jika tindakan segera diambil, semakin jelas bahwa ada darurat pangan global yang akan terjadi yang dapat berdampak jangka panjang pada ratusan juta anak-anak dan orang dewasa," kata Guterres.

Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Qu Dongyu mengatakan, pandemi virus corona telah menimbulkan bahaya bagi ketahanan pangan dan gizi. Terutama bagi masyarakat yang paling rentan di dunia. Dampak pandemi Covid-19 terhadap krisis pangan dunia sudah mulai terlihat di beberapa negara.

Di Afghanistan, diperkirakan 10,3 juta orang mengalami krisis kelaparan akut atau lebih buruk. Sementara di Republik Afrika Tengah, hampir 2,4 juta orang menghadapi krisis pangan akut yang lebih buruk. Di Somalia, sekitar 3,5 juta orang diproyeksikan menghadapi krisis pangan dalam level yang lebih buruk dalam beberapa bulan mendatang.

Di tengah pandemi virus corona, Republik Kongo melaporkan kembali wabah Ebola. Menteri Kesehatan Kongo, Eteni Longondo, mengatakan empat orang meninggal karena Ebola di sebuah distrik di kota barat laut Mbandaka.

Ibu kota Provinsi Equateur, Mbandaka, adalah pusat transportasi di tepi Sungai Kongo dengan populasi lebih dari satu juta. Equateur sebelumnya dilanda wabah Ebola antara Mei dan Juli 2018, berakibat 33 orang meninggal dan 21 lainnya dinyatakan sembuh.

Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/en/africa/coronavirus-cases-in-africa-pass-202-000/1872277

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement