Kamis 11 Jun 2020 08:29 WIB

Iran dan Rusia Prihatin Tingginya Eskalasi Konflik Yaman

Iran dan Rusia ingin krisis Yaman diselesaikan tidak dengan melibatkan pihak luar.

Rep: IRNA/ Red: Elba Damhuri
Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengumumkan mobilisasi perangi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Anadolu Agency
Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengumumkan mobilisasi perangi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN --- Asisten Senior Iran untuk Menteri Luar Negeri dalam Urusan Politik Khusus Ali-Asghar Khaji dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia yang bertanggung jawab atas urusan Suriah, Sergei Vershinin, mengungkapkan kekhawatiran atas krisis kemanusiaan di Yaman dan kondisi sulit bagi warga Suriah.

Iran dan Rusia membahas perkembangan terbaru di Yaman dan eskalasi krisis kemanusiaan setelah pecahnya virus corona. Mereka menyatakan kesiapan untuk membantu Yaman mengatasi konflik berkepanjangan ini yang melibatkan pemerintah dan Houthi.

Diplomat Iran dan Rusia menggarisbawahi pentingnya penyelesaian krisis Yaman melalui pembicaraan intra-Yaman. Khaji menekankan perlunya membangun gencatan senjata intensif, menghilangkan pengepungan, dan melanjutkan proses politik.

Kedua belah pihak juga meninjau perkembangan di Suriah, komite hukum konstitusional, dan mengadakan pertemuan oleh penjamin perdamaian Astana.

Mereka menyatakan keprihatinan atas kondisi sulit bagi warga Suriah dan meningkatnya ketegangan sebagai akibat dari sanksi.

Khaji mengecam sanksi sepihak dan kejam yang dijatuhkan pada warga Suriah dan menyerukan penghapusan sanksi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi rasa sakit warga Suriah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement