Rabu 10 Jun 2020 15:31 WIB

Kantongi 10 Aset Terbesar, BTN Dilirik Investor Global

Peran pemegang saham dan pemangku kepentingan membantu BTN melakukan inisiatif

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury mengatakan Perseroan akan terus meningkatkan tata kelola perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan para stakeholder maupun pemegang saham dan serta memacu kinerja BTN
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury mengatakan Perseroan akan terus meningkatkan tata kelola perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan para stakeholder maupun pemegang saham dan serta memacu kinerja BTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya meningkatkan dan memperbaiki tata kelola perseroan. Pada tahun ini, perseroan pun mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari Forum Asean Corporate Governance sebagai TOP 3 ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan perseroan masuk dalam 10 perusahaan tercatat dalam kategori ASEAN Asset Class (aset berkelas) pada 2019. Hal ini dinilai memiliki tata kelola perseroan yang baik dan layak dilirik kalangan investor global.

Baca Juga

"Perseroan untuk terus meningkatkan tata kelola perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan para stakeholder maupun pemegang saham dan serta memacu kinerja BTN,” ujarnya kepada Republika, Rabu (10/6).

Pahala menyebut sejumlah inisiatif strategis yang dilakukan perseroan antara lain menerapkan rekomendasi Domestic Ranking Bodies (DRB) yang diberikan oleh RSM Indonesia dari hasil penilaian tahun sebelumnya sebagai area perbaikan ACGS.

“Perseroan mengoptimalkan Integrated Governance Risk Compliance (iGRC) di setiap unit kerja yang mencakup komponen GCG, Risk Management, Compliance, Budaya Perusahaan, Etika Bisnis (Code of Conduct) dan Anti Fraud sehingga dapat beroperasi secara efektif dan efisien yang pada akhirnya meningkatkan kinerja berkualitas unggul,” jelasnya.

Menurutnya pencapaian perseroan dalam ACGS merupakan komitmen perseroan sebagai perusahaan terbuka yang patuh dengan regulasi dan menjalankan prinsip transparansi dan tata kelola perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

“Peran pemegang saham dan pemangku kepentingan membantu BTN melakukan inisiatif serta inovasi utuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang dapat mendukung visi dan misi kami,” ucapnya.

Ke depan perseroan juga terus melakukan pengembangan untuk menyempurnakan tata kelola perusahaan dan mengimplementasikan prinsip pedoman tata kelola perusahaan sesuai aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta prinsip ACGS.

Sementara Head of Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang menambahkan perseroan mampu meningkatkan skor dari tahun sebelumnya. Pada 2019 sebesar 110,29 meningkat dari skor 2018 sebesar 100,50.

Adapun skor tersebut diperoleh dari lima aspek penilaian yang dimasukkan dalam scorecard antara lain hak pemegang saham (right of shareholders), perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan (role of stakeholder), pengungkapan dan transparansi, dan terakhir tanggung jawab dewan komisaris dan direksi.

“Perseroan meraih skor tertinggi dalam dua aspek yaitu right of share holder dan sole of shareholder,” ucapnya.

ACGS merupakan ajang internasional yang dinantikan oleh perusahaan tercatat di regional ASEAN. ACGS merupakan inisiatif dari negara-negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Capital Market Forum (ACMF) untuk mendukung praktik tata kelola perusahaan dengan tujuan mempromosikan ASEAN sebagai aset berkelas dan meningkatkan kepercayaan investor global atas kualitas perusahaan regional ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement