Selasa 09 Jun 2020 21:34 WIB

PAL: Progres Proyek Pembangkit Listrik Terapung 44,61 Persen

Pembangkit listrik terapung ini untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil.

Pembangkit listrik
Foto: Antara
Pembangkit listrik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Rekayasa Umum dan Harkan PT PAL Indonesia (Persero) Sutrisno mengatakan progres pembangunan pembangkit listrik terapung dualfuel BMPP 60 MW Kolaka 1 pesanan PT Indonesia Power telah mencapai 44,61 persen. Pembangunan pembangkit listrik terapung ini akan terus dipastikan berjalan sesuai jadwal.

"PAL Indonesia akan terus melakukan langkah strategis memastikan proyek ini terus berjalan sesuai dengan jadwal. Komitmen itu diwujudkan melalui mitigasi dan langkah antisipatif terhadap potensi potensi halangan dalam pengerjaan proyek," katanya dalam acara keel laying atau pemotongan baja kapal itu di Surabaya, Jatim, Selasa (9/6).

Baca Juga

Menurut Sutrisno, dalam pelaksanaannyamelalui video daring itu, keel layingKolaka 1 ditandai dengan loading 3 block di Graving Dock Semarang-PT PAL Indonesia.

Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power Adi Supriono mengapresiasi PAL Indonesia atas komitmennya terus mengerjakan proyek pembangkit di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan, kapal pembangkit tersebutsangat vital dan menjadi bagian dalam program elektrifikasi nasional dari Presiden Joko Widodo yang akan diproyeksikan di wilayah-wilayah terpencil atau remote area.

Terlebih pada masa pandemi ini, kata dia, pembangkit itu menjadi sangat strategis untuk memastikan kelancaran penanganan medis di wilayah terpencil. Pasokan listrik dari kapal pembangkit akan memastikan berfungsinya alat-alat medis dan penunjang seperti ventilator dan kelistrikan di fasilitas-fasilitas kesehatan.

Sementara itu, Kolaka1 memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 6 x dual fuelengine 20V34DF. Sedangkan, pembangkit terapung berkapasitas 30 MW memiliki memiliki panjang 54 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter, dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 3 x dual fuelengine 20V34DF.

Dual fuel BMPP 60 MW Kolaka 1 ini merupakan salah satu dari tiga dualfuel BMPP 150 MW yang dipesan oleh PT Indonesia Power kepada PT PAL Indonesia (Persero). Dual Fuel BMPP memiliki dimensi yang compact dan sarat barge rendah yang cocok untuk daerah terpencil.

BMPP ini juga memiliki keunggulan fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar yang berbeda, dapat dioperasikan dengan mode BBM atau diesel atau mode gas tanpa perlu mematikan pembangkit dan tanpa kedip.

Selain itu memiliki heatrate dan spesific fuelconsumption (SFC) yang sangat efisien serta mampu dioperasikan secara terus-menerus tanpa docking repair selama 20 tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan atau mengganti pembangkit terapung di beberapa wilayah Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement