Selasa 09 Jun 2020 20:37 WIB

Indef: Perusahaan Perlu Lakukan Transformasi Produk

Perusahaan yang berhasil melakukan transformasi produk menangguk untung lebih banyak.

Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) - Aviliani
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) - Aviliani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyarankan agar perusahaan berani melakukan transformasi atau diversifikasi terhadap produk atau jasanya. Langkah ini perlu dilakukan jika perusahaan bisa bertahan di masa normal baru dan tetap produktif.

"Menurut saya, perusahaan-perusahaan yang mau bertahan di masa normal baru harus berani melakukan perubahan serta transformasi produk atau jasanya, atau melakukan diversifikasi terhadap produk mereka. Ini yang akan bisa bertahan untuk dua tahun ke depan," ujar Aviliani dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (9/6).

Baca Juga

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa kondisi normal baru ini tidak secara otomatis meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi dunia usaha harus mampu mengikuti perubahan. "Kita melihat ada beberapa perusahaan yang mampu bertahan di masa pandemi Covid-19, seperti industri tekstil serta baju yang beralih memproduksi masker dan baju-baju khusus di rumah," kata Aviliani.

Aviliani menilai bahwa perusahaan-perusahaan yang berhasil melakukan transformasi atau diversifikasi terhadap produk atau jasanya di masa normal baru justru menangguk keuntungan lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi. "Pada akhirnya pelaku-pelaku usaha ini mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, karena dia bisa mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen saat ini," katanya.

Sebelumnya pengamat bisnis Lucky Esa dari Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) menilai banyak pelaku usaha menawarkan hal-hal baru terhadap bisnisnya agar dapat bertahan di era pandemi Covid-19. Selain itu, Lucky Esa juga menyarankan agar para pelaku bisnis mulai melakukan desain ulang terhadap bisnisnya masing-masing selama pandemi Covid-19 ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement