Rabu 10 Jun 2020 04:28 WIB

Kasus Baru Covid-19 Catatkan Rekor, Ini Pendapat IDI

Pada Selasa (9/6), tambahan kasus baru Covid-19 mencapai 1.043 orang.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi (kanan).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menganalisis lonjakan kasus positif terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) menjadi 1.043 kasus per Selasa (9/6) karena beberapa kemungkinan. Salah satunya karena dampak arus balik lebaran 2020.

Menurut Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi, kasus positif Covid-19 rekor diatas 1.000 kasus per hari ini bukan karena kebijakan tatanan kehidupan kenormalan baru (new normal).

Baca Juga

"Karena masa inkubasi (infeksi Covid-19) kan butuh waktu selama dua pekan sedangkan new normal kan baru berlaku kemarin. Itu ada faktor-faktor seperti kemampuan pengujian yang ditambah, penambahan jumlah spesimen yang diperiksa, atau efek lebaran dan arus balik," ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (9/6).

Karena itu, ia meminta pemerintah memperhatikan hal ini dan melakukan surveilans tracing contact peningkatan kasus-kasus positif Covid-19 terjadi di wilayah-wilayah mana saja. Ia menambahkan, kalau peningkatan kasus terjadi di wilayah masyarakat yang baru balik dari kampung halaman misalnya Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek), berarti ada efek dari lebaran atau arus balik dan pascalebaran karena masih adanya masyarakat bersilaturahmi di tempat mudik.

"Yang jelas sebulan pascalebaran dan arus balik perlu ada antisipasi," katanya.

Ia juga menganalisis potensi kemungkinan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 saat kebijakan new normal berlaku. Ia menilai peningkatan kasus ini baru bisa dilihat dalam dua pekan mendatang. Karena itu, ia menyarankan pemerintah melakukan evaluasi setiap dua pekan.

"(New normal) ini harus dievaluasi lebih ketat dan protokol kesehatan harus diterapkan lebih tegas karena bukan tidak mungkin kasus positif bisa  meningkat," katanya.

Jika memang terjadi lonjakan kasus kedepannya, dia melanjutkan, ia menyarankan pemerintah kembali memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pada Selasa (9/6), Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru Covid-19.

Terdapat tambahan 1.043 kasus baru sehingga total ada 33.076 kasus positif Covid-19. Hingga Selasa (9/6), ada sebanyak 11.414 orang yang sembuh dan 1.923 meninggal dunia.

"Kasus konfirmasi positif ada 1.043, sehingga totalnya menjadi 33.076 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, Selasa (9/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement