Selasa 09 Jun 2020 19:44 WIB

Jepang-Korea Bantu Indonesia Desain Ulang Sentra Ikan Natuna

Pemerintah akan membuat pangkalan kapal ikan di Natuna.

Nelayan melintas di dermaga kecil di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Nelayan melintas di dermaga kecil di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jepang dan Korea Selatan akan membantu pemerintah Indonesia untuk mendesain ulang sentra perikanan di kawasan Natuna, Kepulauan Riau. Ini untuk mendukung kegiatan serta kedaulatan perairan di kawasan perbatasan tersebut.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Purbaya Yudhi Sadewa dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa (9/6), mengatakan ada kesalahan desain sentra perikanan yang terlalu dekat dengan pangkalan TNI Angkatan Laut.

Baca Juga

"Jadi sentra perikanan Natuna sudah dibuat tapi ada kesalahan desain di mana posisinya terlalu dekat dengan pangkalan AL. Jadi sedang dilakukan studi, dibantu Jepang dan Korea, untuk mendesain ulang tentang posisi pangkalan dan pusat perikanan yang betul," katanya.

Menurut Purbaya, seharusnya hasil studi sudah bisa disampaikan. Namun, karena pandemi Covid-19, maka rilis hasil studi mengenai desain ulang sentra perikanan di Natuna harus tertunda.

"Harusnya sudah keluar tapi karena ada Covid, jadi tertunda. Jadi, Natuna sedang didesain ulang dan tidak lama lagi akan kita perbaiki," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah ingin membangun pangkalan nelayan di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau.

Menurut dia, rencana untuk membuat pangkalan kapal ikan di Natuna bukan hal baru. Pangkalan itu akan dibangun untuk memfasilitasi nelayan asal Pantai Utara Jawa yang akan direlokasi untuk berlayar di sana. Sayangnya, rencana itu belum juga terrealisasi.

"Tadi (dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP) kita ulangi desain Natuna. Nanti ada pangkalan ikan. Dulu kan mau dibuat tapi nggak tuntas itu. Dulu letaknya itu juga di selatan, kita mau di utara, lebih dekat dengan itu (perbatasan)," katanya awal Januari lalu.

Laut Natuna dan sekitarnya masuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 dengan estimasi potensi ikan lestari sebanyak 767 ribu ton. Saat ini berbagai sarana dan prasarana pelabuhan dan Unit Pengolahan Ikan (UPI) sudah tersedia di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Natuna di Selat Lampa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement