Selasa 09 Jun 2020 17:36 WIB

Rekor Kasus Baru Covid-19 di RI dan Peringatan dari WHO

Indonesia mencatatkan rekor tertinggi tambahan kasus baru Covid-19 pada hari ini.

Tukang ojek menunggu penumpang dekat baliho sosialisasi tentang virus corona yang terpasang di simpang lima Kota Tua Ampenan, Mataram, NTB. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Tukang ojek menunggu penumpang dekat baliho sosialisasi tentang virus corona yang terpasang di simpang lima Kota Tua Ampenan, Mataram, NTB. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Antara, Reuters

Angka harian tambahan kasus Covid-19 di Indonesia akhirnya menembus 1.000 kasus per hari, setelah pada hari ini diumumkan 1.043 kasus baru. Rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada 6 Juni lalu, dengan penambahan kasus baru sebanyak 993 orang.

Baca Juga

Dengan penambahan yang lebih dari 1.000 orang ini, maka total kasus positif Covid-19 sampai saat ini tercatat sebanyak 33.076 orang. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, seluruh angka penambahan kasus positif Covid-19 didapat dari pemeriksaan terhadap 16.181 spesimen dalam satu hari terakhir. 

"Dari hasil ini kita dapatkan jumlah konfirmais positif baru 1.043 orang. Tentunya jumlah ini sebarannya tak merata. Sebagai contoh, terbanyak DKI Jakarta 232 kasus baru. Namun juga bersamaan dengan itu 165 orang sembuh," jelas Yurianto dalam keterangan pers, Selasa (9/6).

DKI Jakarta kembali menjadi provinsi dengan penyumbang penambahan kasus tertinggi di Indonesia. Diikuti Jawa Timur dengan 220 kasus baru, Sulawesi Selatan dengan 180 kasus baru, Kalimantan Selatan dengan 91 kasus baru, dan provinsi lain dengan angka kasus baru yang lebih rendah.

"Inilah gambaran yang kita dapatkan, ini gambarkan bahwa memang kebiasaan baru harus kita terapkan. Ini gambaran bahwa penularan masih terjadi. Di tengah masyarakat masih ada positif covid-19 tanpa gejala yang menjadi sumber penularan," jelas Yuri.

Dalam beberapa kali kesempatan, Yurianto sempat menjelaskan bahwa penambahan kasus di DKI Jakarta juga mencakup kasus baru yang berasal dari pekerja migran yang baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Namun dalam rilis kali ini, Yurianto tidak menjelaskan apakah 232 kasus baru di DKI Jakarta mencakup pekerja migran atau murni warga yang beraktivitas di ibu kota. Republika sudah mencoba menanyakan ulang hal ini kepada Yurianto namun belum mendapat respons.

Dalam keterangan pers hari ini juga dijelaskan bahwa ada 17 provinsi di Indonesia yang mencatatkan penambahan kasus baru Covid-19 kurang dari 10 orang dalam 24 jam terakhir. Bahkan ada tujuh provinsi dengan penambahan nol kasus baru.

Rinciannya, tujuh provinsi yang tidak ada kasus baru Covid-19 adalah Aceh, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Yuri menambahkan, penambahan kasus yang kembali tinggi ini disebabkan perilaku masyarakat yang belum menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Celah itu membuat virus corona kembali menginfeksi orang-orang yang beraktivitas.

"Masih ada perilaku masyrakat yang rentang tertular sehingga menjadi tertular. Ini menjadi catatan kita yang sama-sama bisa kita atasi. Kami mohon untuk tetap ikuti informasi yang benar," katanya.

Selain penambahan kasus positif, ada juga penambahan kasus sembuh sebanyak 510 dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah pasien sembuh sebanyak 11.414 orang. Selain itu, terdapat pula penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 40 orang sehingga totalnya 1.923 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Capaian rekor tertinggi tambahan kasus baru Covid-19 di Indonsia ini secara kebetulan berbarengan dengan peringatan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia mengingatkan kepada dunia bahwa kasus Covid-19 mengalami peningkatan harian di beberapa negara sehingga WHO mendesak negara-negara untuk melanjutkan upaya-upaya penanggulangan virus.

"Lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara mana pun untuk menghentikan upaya penanggulangan virus corona," ujar

Lebih dari 136 ribu kasus baru dilaporkan di seluruh dunia pada Ahad (8/6), dan menjadi paling banyak dalam satu hari. Hampir 75 persen dari kasus Covid-19 dilaporkan dari 10 negara, sebagian besar di Amerika dan Asia Selatan.

Pada Senin (8/6), Arab Saudi mencatat jumlah infeksi virus corona bertambah 3.369 kasus dalam 24 jam. Angka ini merupakan penambahan tertinggi sepanjang kasus infeksi corona sejak virus tersebut masuk ke Arab Saudi pada awal Maret.

Ibu Kota Riyadh merupakan wilayah tertinggi korban infeksi Covid-19, yakni mencapai 746 kasus baru. Urutan kedua adalah Jeddah dengan 577 kasus dan Makkah 376 kasus.

"Sisa kasus tersebar di beberapa kota kecil dan gubernur," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr Muhammad al-Abdel Ali, dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (9/6).

Ahli kegawatdaruratan terkemuka dari WHO Dr. Mike Ryan, mengatakan, dunia saat ini harus fokus untuk mencegah puncak gelombang kedua infeksi. Ryan juga mengatakan infeksi di negara-negara Amerika tengah termasuk Guatemala masih meningkat, dan mereka adalah epidemi 'kompleks'.

"Saya pikir ini adalah saat yang sangat memprihatinkan," kata Ryan.

Brazil sekarang menjadi salah satu wilayah tertinggi dengan kasus Covid-19, dengan jumlah kasus terkonfirmasi kedua terbanyak, setelah Amerika Serikat, dan jumlah kematian yang pekan lalu melampaui Italia. Secara global, lebih dari 7 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus corona dan lebih dari 400 ribu orang telah meninggal.

Maria van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO, mengatakans, etidaknya setengah dari kasus virus corona yang baru ditemukan di Singapura tidak menunjukkan gejala. Menurut Van Kerkhove,banyak negara yang melakukan pelacakan kontak telah mengidentifikasi kasus tanpa gejala tetapi tidak menemukan bahwa mereka menyebabkan penyebaran virus lebih lanjut.

"Ini masih jauh akan berakhirnya pandemi," kata van Kerkhove.

photo
Protokol Kesehatan - (Republika/Kurnia Fakhrini)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement