Selasa 09 Jun 2020 16:41 WIB

Warga Desa Banyumas Terima Bantuan Sembako Gubernur

Warga terdampak covid-19 menerima berbagai bantuan dari pemprov, pemkab hingga desa.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Angkutan sembako (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Angkutan sembako (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sebanyak 84 keluarga terdampak Covid-19 di Desa Suro Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, menerima bantuan sembako dari Gubernur Jateng. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, di balai desa setempat, Selasa (09/6).

Dalam kesempatan itu Wabup menyatakan, dalam mengatasi dampak Covid 19, pemerintah telah melaksanakan berbagai bentuk program bantuan sosial. Selain dari pemerintah pusat, program bansos juga dilaksanakan pemerintah provinsi, kabupaten, hingga pemerintah desa. ''Semua bantuan yang diberikan bagi warga terdampak Covid 19. Tapi tidak boleh terjadi duplikasi penerima bantuan,'' katanya.

Baca Juga

Dia menyatakan, Pemkab sudah sudah berupaya maksimal untuk mendata warga terdampak. Bila masih ada yang terlewat dan belum mendapat bantuan, bisa mendaftarkan diri ke pemerintah desa atau ke Dinas Sosial Kabupaten Banyumas.

Namun dia mengingatkan agar warga tidak melapor dengan data yang tidak benar. ''Ada beberapa warga yang mengadu ke Pak Bupati melalui WA. Namun setelah diteliti, ternyata mereka mengajukan bantuan atas nama istrinya,'' katanya.

Kepala Desa Srowot, Kasum, mengatakan ada 84 warga di desanya yang menerima bantuan sembako dari gubernur senilai Rp 200 ribu. Dia memastikan, data penerima bantuan merupakan data yang valid dan tidak salah sasaran. ''Bantuan ini sangat membantu warga yang menerima, karena mereka memang merupakan warga terdampak,'' katanya.

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas Kartiman, mengatakan di Kabupaten Banyumas semula ada sebanyak 24.302 keluarga yang menerima bantuan sosial. Namun setelah dilakukan pengecekan, ada ribuan data yang terjadi duplikasi.

''Setelah kami lakukan pengecekan bersama Kantor Pos, ada 3.314 orang yang sudah menerima bantuan lain sehingga untuk sementara ditunda dulu penyaluranya. Setelah ada kesepakatan, bantuan yang tidak tersalurkan akan kami salurkan pada pihak lain, seperti panti-panti asuhan,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement