Selasa 09 Jun 2020 11:51 WIB

5 Miliarder Dunia Kecam Rasisme Atas Kematian George Floyd

Bahkan mereka turut menyuarakan Black Lives Matter melalui platform mereka.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
5 Miliarder Dunia yang Mengecam Rasisme Atas Kematian George Floyd! Siapa Saja Mereka?. (FOTO: Twitter/the_recent.column)
5 Miliarder Dunia yang Mengecam Rasisme Atas Kematian George Floyd! Siapa Saja Mereka?. (FOTO: Twitter/the_recent.column)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Kematian George Floyd membuat dunia mengutuk insiden tersebut. Sebagaimana diketahui, George Floyd dibunuh oleh aparat polisi kulit putih di Minnesota, Amerika Serikat (AS). Para miliarder dunia juga turut mengecam kejadian ini. Bahkan mereka turut menyuarakan Black Lives Matter melalui platform mereka.

Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Selasa (8/6) berikut 5 miliarder dunia yang angkat suara mengenai kesenjangan rasial ini:

Baca Juga: Gelontorkan Rp139 Miliar, Orang Terkaya Dunia Dukung Black Lives Matter, Bukan All Lives Matter

1. Evan Spiegel

Evan Spiegel merupakan CEO sekaligus co-founder Snapchat yang mengirim memo kepada stafnya yang menyerukan pembentukan komisi non-partisan tentang reparasi dan pajak yang lebih tinggi pada kaum ultra-kaya untuk mengatasi kesenjangan kekayaan rasial.

"Setiap menit kita diam di hadapan kejahatan dan kesalahan kita bertindak untuk mendukung pelaku kejahatan," tulis Spiegel dalam memo.

"Saya patah hati dan marah dengan perlakuan terhadap orang kulit hitam dan orang kulit berwarna di Amerika," sambungnya.

Tak hanya itu, Spiegel juga berjanji menyumbang USD 4,1 miliar untuk organisasi antirasial, meski ia mengatakan filantropi tidak akan menghasilkan solusi dalam masalah ini tanpa perubahan kebijakan.

"Filantropi pribadi dapat menambal lubang, atau mempercepat kemajuan, tetapi itu saja tidak bisa melewati jurang ketidakadilan yang dalam dan luas," tulis Spiegel.

"Kita harus melintasi jurang itu bersama sebagai negara yang bersatu. Bersatu dalam perjuangan untuk kebebasan, kesetaraan, dan keadilan untuk semua," imbuh dia.

2. Melinda Gates

Istri dari Bill Gates, Melinda Gates menuliskan, ia tak yakin bagaimana menggunakan kekayaannya untuk mengakhiri konflik rasisme sistemik yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

"Saya tidak memiliki semua jawaban tentang bagaimana saya dapat menggunakan suara dan filantropi saya untuk menjadi bagian dari solusi," tulis dia.

Meski demikian, Melinda mengatakan, ia akan berdiri bersama orang-orang melawan konflik rasisme.

"Saya akan terus memperdalam pemahaman saya dan untuk berdiri dengan orang-orang dan organisasi yang bekerja menuju masa depan yang berpusat pada gender dan kesetaraan ras," sambung Melinda.

Melinda dan Bill Gates telah berkomitmen untuk memberikan sebagian besar kekayaan mereka sebesar USD 102 miliar melalui Giving Pledge.

3. Mark Zuckerberg

Bos Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa ia akan menyumbang USD 10 juta dan akan berbuat lebih banyak untuk mendukung kesetaraan dan kemanan bagi komunitas kulit hitam. Meski demikian, kebijakan Zuck yang enggan menghapus postingan DOnald Trump tetap membuncah kemarahan orang-orang terhadap Facebook, termasuk karyawan, mantan karyawan dan para ilmuwan yang didanai Mark Zuckerberg.

4. Elon Musk

CEO Tesla Elon Musk juga turut merespons peristiwa ini melalui cuitan di Twitter. Musk berbicara menentang pembunuhan Floyd pada hari Senin, dan mengunggah tagar "#JusticeForGeorge"

Menanggapi video saudara laki-laki Floyd yang berbicara dengan pengunjuk rasa, Musk menulis, "Pesan apa ini secara umum kepada petugas yang berdiri sementara yang lain melakukan kesalahan?" geram Musk.

5. Jeff Bezos

Orang terkaya dunia sekaligus CEO Amazon, Jeff Bezos berbagi esai karya Shenequa Golding tentang upaya mempertahankan profesionalisme setelah menyaksikan pria dan wanita berkulit hitam terbunuh.

"Rasa sakit dan trauma emosional yang disebabkan oleh rasisme dan kekerasan yang kita saksikan terhadap komunitas kulit hitam memiliki jangkauan panjang," tulis Bezos.

Bezos juga mengatakan bahwa ia mendukung Black Lives Matter, bukan All Lives Matter mengingat kesenjangan rasial yang terjadi di AS semakin parah dan sistemik.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement