Senin 08 Jun 2020 14:41 WIB

Kesuksesan Liverpool Selama 2019 Termotivasi Kegagalan 2018

Liverpool sukses membalikan keadaan dengan mencukur Barcelona.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Liverpool merayakan juara Liga Champions 2018/2019.
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Liverpool merayakan juara Liga Champions 2018/2019.

REPUBLIKA.CO.ID,LIVERPOOL -- Akibat dua gol dari Gareth Bale dan satu gol dari Karim Benzema, Liverpool harus merelakan trofi Liga Champions diboyong Real Madrid ke Stadion Santiago Bernabeu. Di partai final Liga Champions musim 2017/2018, yang digelar di Stadion Olimpiyskiy, Kiev, itu Liverpool menyerah 1-3 dari sang juara bertahan.

Kekecewaan di Ibu kota Ukraina itulah yang membuat para penggawa The Reds tampil habis-habisan pada partai final Liga Champions musim 2018/2019. Tepatnya, saat menghadapi sesama kontestan Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur, di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid. Setahun setelah kekecewaan di Kiev, Liverpool sukses mengunci gelar Liga Champions musim 2018/2019 usai membungkam Spurs, 2-0.

Kapten Liverpool, Jordan Henderson, mengakui, kekecewaan di Kiev membantu The Reds untuk bisa tampil maksimal di Stadion Wanda Metropolitano. Belajar dari kekalahan tersebut, Liverpool menatap laga Spurs dengan persiapan yang lebih matang dan kepercayaan diri yang lebih baik.

''Anda tidak bisa meremehkan begitu saja pengalaman tampil di Liga Champions. Banyak dari penggawa Liverpool saat ini merasakan kekecewaan besar tersebut, dan saya rasa, hal itu justru membantu kami tampil lebih baik pada kesempatan kedua,'' ujar Henderson seperti dikutip Daily Star, Senin (8/6).

Gelandang asal Inggris itu menyebut, kekalahan dari Real Madrid telah memberikan The Reds pengalaman berharga. Tidak hanya soal kesiapan teknis, tapi juga mengenai persiapan mental dalam menghadapi laga besar seperti partai final Liga Champions. 

''Di Kiev, kami selalu merasa bisa memenangkan laga itu, tapi itulah sepak bola. Anda tidak selalu mendapatkan yang Anda inginkan. Namun, Anda bisa selalu mengambil pelajaran berharga dari setiap kekalahan. Akhirnya, kekalahan itu sebenarnya membantu kami memenangkan laga final di Madrid,'' tutur kapten Liverpool sejak 2015 tersebut. 

Laju Liverpool di pentas Liga Champions musim lalu memang terbilang begitu impresif. Kendati mengakhiri babak penyisihan grup sebagai runner-up Grup C, tapi Liverpool mampu menyingkirkan semua pesaing-pesaingnya di fase gugur. Setelah mengalahkan Bayern Muenchen dan Porto, The Reds sukses menghempaskan salah satu favorit juara, Barcelona.

Bahkan, tim besustan Jurgen Klopp itu mampu menyingkirkan Lionel Messi dan kawan-kawan setelah sempat menelan kekalahan 0-3 di leg pertama babak semifinal. Liverpool sukses membalikan keadaan dengan mencukur Barcelona, 4-0, di Stadion Anfield pada laga leg kedua. 

Akhirnya, trofi Liga Champions pun terbang ke Stadion Anfield usai Liverpool membungkam Spurs lewat dua gol, yang masing-masing dicetak Mohammed Salah dan Divock Origi. Ini menjadi trofi keenam Liverpool di pentas tertinggi kompetisi antar klub Eropa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement