Ahad 07 Jun 2020 20:28 WIB

Mahasiswa UMM Lulus Skripsi di Semester Enam

Ia harus merelakan waktu liburannya untuk mengerjakan penelitiannya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Budi Raharjo
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Anggia Putri Aliyanti menyelesaikan skripsi di semester enam.
Foto: Humas UMM
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Anggia Putri Aliyanti menyelesaikan skripsi di semester enam.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Anggia Putri Aliyanti, berhasil menyelesaikan skripsi tepat waktu di semester enam. Hal ini turut menghantarkannya lulus di semester sama setelah artikel penelitiannya “Analisis Kesalahan Representasi Simbolik Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal High Order Thinking Skills” terbit di Jurnal Aksioma.

Alhamdulillah artikel saya dipublikasikan di Jurnal Aksioma Desember lalu, Sinta 2," jelas Anggia.

Keberhasilan Anggia berkat keikutsertaannya di program Karya Ilmiah Setara Skripsi (KISS). Ia mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya program KISS. Pasalnya, program ini membuat dia tak perlu menunggu semester tujuh untuk melakukan penelitian.

Impian lulus dengan IPK tinggi sudah di depan mata. Meski program KISS mempermudah Anggia dalam menyelesaikan tugas akhirnya, ia tetap harus bekerja keras. Ia harus merelakan waktu liburannya untuk mengerjakan penelitiannya tersebut.

Selain itu, Anggia juga harus rajin berdiskusi dengan dosen pembimbing agar dapat membantunya dalam menyelesaikan masalah penelitiannya. Tidak hanya dosen, dukungan juga didapatkan dari orang tua dan teman-temannya.

"Selain itu, saya juga merasa kalau saya nggak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Prodi Matematika melalui Program KISS ini. Intinya, banyak pengalaman yang saya rasakan ketika menyelesaikan tugas akhir ini dan saya merasa sangat terbantu dengan adanya program KISS ini,” kata Anggia.

Prodi Pendidikan Matematika telah membuat sebuah gebrakan baru berupa program KISS pada 2019 lalu. Program KISS bertujuan mempercepata studi mahasiswa melalui penyetaraan karya ilmiah.

Secara umum, karya ilmiah yang dapat diekuivalensikan menjadi skripsi berada dalam tiga kategori. Dua kategori berupa publikasi artikel ilmiah di jurnal, yakni artikel ilmiah yang memperoleh LoA (Letter of Acceptance) dari jurnal nasional terakreditasi atau artikel ilmiah yang memperoleh LoA dari jurnal internasional terindeks.

"Jika kesulitan menyusun artikel penelitian di jurnal, maka jangan khawatir. Kategori terakhir tidak berbasis artikel jurnal," kata Ketua Prodi Pendidikan Matematika, UMM, Mohamad Mahfud Efendi, dalam keterangan pers yang diterima Republika, Sabtu (6/6).

Mahfud mengatakan, mahasiswa yang memperoleh prestasi di perlombaan bidang pendidikan tingkat nasional maupun internasional bisa mengikuti program KISS. Mereka masuk dalam kategori tidak berbasis artikel jurnal dengan syarat menyertakan sertifikat, piagam dan sebagainya.

Meski terkesan mudah, program KISS diterapkan dengan standar prosedur yang jelas. Mahasiswa yang yang dapat mengikuti program KISS harus menunjukkan hasil belajar yang baik.

Pelaksanaan penelitian dan penyusunan artikel tetap berada di bawah pembimbingan dosen. Artikel yang sudah dipublikasikan juga tetap dipertanggungjawabkan di hadapan dosen penguji.

Menurut Mahfud, program KISS merupakan sebuah upaya untuk mengapresiasi kemampuan dan karya mahasiswa. Hal ini bentuk ikhtiar UMM dalam memfasilitasi mahasiswa yang berprestasi untuk lulus lebih cepat. Namun, pelaksanaannya tetap terukur sehingga memiliki prosedur tersendiri.

Dengan adanya Pogram KISS, 80 persen mahasiswa Pendidikan Matematika lulus 3,5 tahun dengan predikat cumlaude pada wosuda UMM periode I tahun 2020. Dia berharap akan lebih banyak lagi mahasiswa yang tergabung dalam program KISS. Dengan demikian, mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMM bisa benar-benar menjalani studi yang efektif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement