Ahad 07 Jun 2020 10:22 WIB

766 pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya terus bertambah.

Rambu Wajib Pakai Masker dan Jaga Jarak terpasang di tiang lampu di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/6/2020). Pemerintah Kota Surabaya memasang rambu-rambu bertuliskan Wajib Pakai Masker dan Jaga Jarak itu di sejumlah ruas jalan dan tempat kumpul warga untuk meningkatkan kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Rambu Wajib Pakai Masker dan Jaga Jarak terpasang di tiang lampu di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/6/2020). Pemerintah Kota Surabaya memasang rambu-rambu bertuliskan Wajib Pakai Masker dan Jaga Jarak itu di sejumlah ruas jalan dan tempat kumpul warga untuk meningkatkan kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya mencatat hingga saat ini ada sekitar 766 pasien terpapar COVID-19 dinyatakan sembuh.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Surabaya terus bertambah.

Baca Juga

"Ini dikarenakan hasil diagnosa bisa dilihat lebih cepat dengan adanya dukungan mobil lab PCR dari BIN dan BNPB," kata Febria.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat hingga Sabtu, (6/6), data kumulatif pasien COVID-19 sembuh di Surabaya mencapai 766 orang. Dalam empat hari terakhir, angka pasien sembuh di Surabaya terus bertambah dengan rincian pada Rabu (3/6) ada 240 pasien sembuh, Kamis (4/6) ada 70 orang, Jumat (5/6) ada 132 orang dan Sabtu (6/6) ada 24 orang.

"Kita bisa lihat dan kita bisa dapat data itu karena ada laboratorium yang bisa cepat selesai," katanya.

Menurut dia, untuk membuat diagnosa menjadi lebih cepat, Pemkot Surabaya telah mendapat bantuan mobil polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Selain itu ada bantuan lagi alat dari BIN selengkap dengan real time PCR yang masa kerjanya mulai dari unboxing, ekstracting, kemudian masuk ke mesin PCR itu kurang lebih 7 jam 45 menit," ujarnya.

Bahkan, Kepala Dinkes Surabaya ini memprediksi tren kesembuhan pasien COVID-19 di Surabaya ke depan bakal terus bertambah. Tren kesembuhan pasien ini paling banyak berasal dari Hotel Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Hingga saat ini pihaknya menyatakan masih terus melakukan verifikasi data pasien tersebut. "Hari ini ada potensi sembuh sekitar 127 orang. Karena ini masih verifikasi. Insya Allah tambah terus (pasien sembuh), paling banyak tingkat kesembuhannya di Asrama Haji," katanya.

Menurut dia, tingkat kesembuhan pasien yang dirawat di Hotel Asrama Haji begitu besar karena beberapa faktor, salah satunya adanya fasilitas pendukung yang disiapkan pemkot untuk mendorong mereka agar imunitas tubuhnya tetap terjaga.

"Karena mungkin di sini (Asrama Haji) mereka gembira. Ada kegiatan senam, ada badminton, sepak bola, bulu tangkis serta taman bacaan. Selain itu ada makanan, vitamin, susu. Kalau kita melihat dari hasil, area penyembuhan banyak dari sini," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement