Ahad 07 Jun 2020 03:58 WIB

 Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Depok Semakin Berkurang

Pemkot Depok saat ini sudah menerpakan PSBB Proporsional mulai 5 Juni hingga 2 Juli. 

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Foto: Istimewa
Wali Kota Depok Mohammad Idris.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemkot Depok kembali memperbarui data perkembangan kasus virus Corona (Covid-19) di Kota Depok. Berdasarkan data yang dirilis, Sabtu (6/6) penyebaran virus Corona (Covid-19) semakin berkurang. Jumlah pasien terkonfirmasi posiitif hanya bertambah satu orang menjadi 579 orang. 

"Adapun jumlah pasien sembuh Covid-19 bertambah dua orang sehingga totalnya menjadi 324 orang. Pasien meninggal dunia, total 30 orang," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (6/6).

Menurut Idris, penambahan kasus konfirmasi positif hari ini sebanyak satu kasus. Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan Swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI. 

"Adapun kasus konfirmasi yang sembuh hari ini bertambah dua orang menjadi 324 orang atau 55,96 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok," ungkapnya. 

 

Selanjutnya untuk Orang Tanpa Gejala (OTG).yang selesai pemantauan hari ini bertambah tujuh orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) selesai 16 orang, sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang selesai pengawasan bertambah tiga orang.

"Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 90 orang, terdapat penambahan dibandingkan hari sebelumnya yaitu 1 orang. Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center)," ujar Idris.

Dia menegaskan, Pemkot Depok saat ini sudah menerpakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional mulai 5 Juni hingga 2 Juli 2020.

"PSBB Proporsional bukan berarti kita dapat melakukan aktifitas secara bebas sehingga euporia, akan tetapi kita harus tetap melaksanakan protokol dengan konsisten dan penuh kedisiplinan, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus di kemudian hari," terang Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement