Sabtu 06 Jun 2020 20:18 WIB

Isi Rekaman Muammar Qadaffi dan Eks Emir Qatar yang Bocor

Rekaman eks emir Qatar dan eks pemimpin Libya (alm) Muammar Qaddafi bocor.

Rep: Alarabiya/ Red: Elba Damhuri
Mendiang Muammar Qaddafi
Mendiang Muammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID -- Politik Timur Tengah sedang dihebohkan bocornya audio pembicaraan mantan pemimpin Qatar dan Libya. Isi pembicaraan itu makin menguatkan latar belakang buruknya hubungan sejumlah negara Arab terhadap Qatar sampai berujung pada pemutusan hubungan diplomatik.

Dalam rekaman itu, mantan Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, menyatakan dukungan Doha (Qatar) untuk Libya. Sheikh Hamad mengungkapkan hubungan dekatnya dengan Libya dan Suriah dalam rekaman audio yang bocor.

Pembicaraan bocor itu terjadi antara Sheikh Hamad, almarhum Muammar Gaddafi, dan mantan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassem.

“Seperti yang Anda tahu, sebagai negara kecil dulu kami dikucilkan oleh negara-negara besar. Tapi, alhamdulillah, ada negara-negara seperti Libya yang berdiri bersama kita, Oman, Suriah baru-baru ini,” kata Sheikh Hamad.

Dalam rekaman itu, mantan emir Qatar itu juga menyatakan dukungannya bagi rezim Suriah dengan mengatakan, "Maksud saya, jujur ​​saja, saya senang bahwa Suriah mulai berpikir tentang bagaimana mengandalkan diri sendiri."

“Dan dalam hal koordinasi, terima kasih Tuhan, ada koordinasi ekonomi dan politik yang besar antara kami dan mereka, dan urusan kita makin bagus dengan sangat memuaskan. Hampir selalu ada komunikasi,” jawab mantan perdana menteri Qatar.

Rekaman audio itu secara diam-diam direkam oleh almarhum Muammar Gaddafi dan diposting di media sosial oleh aktivis oposisi Qatar Khalid al-Hail.

Media Al-Arabiya English tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian rekaman.

Al-Hail merilis rekaman itu setelah mantan perdana menteri itu mentweet dukungannya untuk Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj.

Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin oleh Jenderal Khalifa Haftar pada Kamis mengatakan pihaknya menarik diri dari distrik Tripoli.

Sementara pasukan yang berjuang untuk pemerintah Libya yang diakui PBB mengatakan mereka telah mendapatkan kembali kendali atas Tripoli.

Al-Hail dalam beberapa pekan terakhir merilis beberapa rekaman audio yang melibatkan Sheikh Hamad bin Jassim dan Sheikh Hamad bin Khalifa. Termasuk, satu pembicaraan yang terdengar dengan menyebut mantan presiden AS Barack Obama sebagai "budak". Ucapan itu muncul selama percakapan dengan Gaddafi.

Rekaman serupa antara mantan emir Qatar dan Gaddafi dirilis pada 2017, di mana kedua pemimpin menyerang Arab Saudi dan keluarga yang berkuasa.

Dalam rekaman lain yang bocor dari tahun yang sama, Gaddafi dan mantan perdana menteri dilaporkan dapat didengar mendiskusikan rencana untuk menyerang Arab Saudi.

Sheikh Hamad bin Jassim tidak membantah rekaman itu dan mengatakan bahwa masalah itu dibahas untuk menenangkan Gaddafi.

Pada 2013, Sheikh Hamad menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Emir Sheikh Tamim al-Thani. Hamad bin Jassim mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan pada saat itu.

 

LinkAsli: https://english.alarabiya.net/en/News/gulf/2020/06/06/Qatar-s-former-PM-reveals-close-ties-with-Libya-Syrian-regime-Audio-leaks.html

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement