Sabtu 06 Jun 2020 19:20 WIB

Bijakkah Rencana Bangun Infrastruktur di Saat Pandemi?

Membangun infrastruktur saat pandemi belum teratasi adalah hal yang belum mendesak.

Petugas medis menunjukkan hasil negatif pada alat diagnostik cepat (rapid test) COVID-19.
Foto: ANTARA/AJI STYAWAN
Petugas medis menunjukkan hasil negatif pada alat diagnostik cepat (rapid test) COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, Pandemi Covid-19 ternyata tidak menyurutkan langkah pemerintah merealisasikan beberapa proyek strategis nasional (PSN) tahun 2020-2024. Pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, bandara, kawasan industri, dan sarana lain dilakukan dengan harapan mampu mendorong peningkatan perekonomian serta penciptaan lapangan kerja baru. Namun, sejumlah kalangan menilai, rencana pemerintah tersebut kurang tepat.

Membangun infrastruktur pada saat pandemi belum teratasi adalah hal yang belum mendesak. Masyarakat belum bisa mengoptimalkan penggunaan infrastruktur tersebut akibat masih adanya virus corona yang mematikan.

Lebih baik jika anggaran proyek infrastruktur tersebut dialihkan untuk kebutuhan penanganan wabah Covid-19, seperti pembelian fasilitas alat kesehatan, APD, dan memberi insentif untuk tenaga medis. Hal itu tentunya, jauh lebih bijak.

Pemerintah diharapkan fokus menurunkan kurva pandemi sebelum pemulihan ekonomi. Bagaimanapun, aspek kesehatan dan keselamatan rakyat adalah hal yang lebih utama.

PENGIRIM: Nurul Aqidah, Bogor

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement