Sabtu 06 Jun 2020 16:36 WIB

Joging Pakai Masker Bisa Bikin Hipoksia?

Masker wajah harus tetap digunakan saat joging untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pria Arab Saudi joging dengan mengenakan masker selama periode lockdown atau karantina wilayah akibat Covid-19.
Foto: Reuters
Seorang pria Arab Saudi joging dengan mengenakan masker selama periode lockdown atau karantina wilayah akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelonggaran aturan pembatasan sosial di beberapa negara membuat masyarakat bisa joging dan olahraga ringan di luar ruangan. Saat melakukannya, masker wajah tetap harus digunakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Butuh waktu agar terbiasa olahraga lari dan joging santai dengan masker terpasang. Pernapasan bisa jadi akan lebih berat daripada biasanya, serta butuh perjuangan untuk mencapai kecepatan lari seperti hari-hari normal.

Baca Juga

Rasa tidak nyaman dan masalah kulit juga menjadi sorotan akibat rasa gerah serta lembap saat memakai masker atau buff. Dengan semua penyesuaian itu, pakar kesehatan tetap menganjurkan mengenakannya serta menjaga jarak dari orang lain.

Richard Martinello, profesor madya di bidang penyakit menular di Yale School of Medicine di Connecticut, Amerika Serikat, mengatakan opsi yang bisa dilakukan tergantung lokasi berlari. Jika sama sekali tidak ada orang lain, masker tidak terlalu dibutuhkan.

"Tetapi jika Anda berlari di lingkungan atau daerah di mana orang lain juga berolahraga, masker dapat mengurangi risiko apapun," kata Martinello, seperti dikutip dari laman Health 24, Sabtu (6/6).

Banyak pelari yang khawatir apakah mengenakan masker memicu hipoksia atau meningkatkan jumlah karbon dioksida yang terhirup. Menurut Profesor Melissa Perry dari Universitas George Washington, masker kain atau buff tidak mengakibatkan efek tersebut.

Keduanya tidak mengurangi jumlah oksigen yang bisa dihirup maupun menambah kadar karbondioksida yang terhirup kembali. Berbeda dengan efek dari masker khusus yang sengaja digunakan atlet profesional untuk pelatihan ketinggian.

Pelatih pribadi bersertifikat dari Pittsburgh, Timothy Lyman, mendukung pendapat Perry. Masker kain relatif tidak mengubah saturasi oksigen, meski begitu, paru-paru dan jantung tetap bekerja lebih keras dan meningkatkan upaya diafragma.

Setiap orang memiliki preferensi berbeda dalam memilih masker wajah yang tepat untuk digunakan saat olahraga lari. Sebagian suka memakai masker bedah sekali pakai, ada pula yang menyenangi masker kain, atau buff yang menutup sampai leher.

Jenis masker manapun yang dipilih tidak masalah, yang penting pastikan masker menutupi mulut dan hidung dengan sempurna. Ukurannya harus pas, tidak terlalu ketat, dan tidak mudah tergeser atau tergelincir saat bergerak.

Trial and error adalah kunci, banyak pelari menemukan masker favorit setelah bereksperimen beberapa kali saat berlari. Jika Anda memiliki dana lebih untuk membeli masker baru, coba produk di toko-toko outdoor atau peritel.

Bisa juga membuat masker kain atau buff sendiri dari pakaian lama, tapi ingat untuk membuat dua lapisan, bisa dari kapas atau bahan pelembap sintetis. Setelah satu kali pemakaian, cuci masker terlebih dahulu sebelum menggunakannya lagi.

Beberapa pelari menganggap masker bedah sekali pakai sangat nyaman, tapi perhatikan pula efeknya yang tidak berkelanjutan pada lingkungan. Masker tersebut harus dibuang setelah satu kali pemakaian untuk memastikan kesehatan pemakainya.

Tips lain untuk menjaga kesehatan selama berlari mengenakan masker adalah menarik dan mengembuskan napas melalui hidung. Ini menghasilkan lebih sedikit tetes pernapasan daripada bernapas lewat mulut, yang membantu menjaga masker lebih kering dan lebih dingin.

Saat pertama kali mulai berlari, mulai dengan langkah-langkah kecil alih-alih langsung memaksimalkan kecepatan. Sebaiknya tidak memaksakan diri dan atur kecepatan konstan yang memungkinkan untuk bernapas dengan nyaman dan berolahraga dengan detak jantung optimal.

Mendengarkan tubuh adalah hal penting. Berhentilah ketika sudah merasa pusing atau lelah. Ketika sudah tidak tahan untuk bernapas tanpa mengenakan masker, menjauhlah dari orang lain sebelum melepaskan masker untuk sementara waktu.

Keamanan umum perlu diperhatikan, terlebih jika melakukan olahraga lari seorang diri. Beri tahu anggota keluarga di rumah atau teman yang tinggal di satu indekos yang sama, berapa lama rencana keluar untuk olahraga serta rute mana yang akan ditempuh.

Untuk berjaga-jaga dari tindak kriminal, bawa semprotan merica atau alat pembela diri lainnya. Apabila olahraga sambil mendengarkan musik via earphone, atur volume tetap rendah supaya tetap mewaspadai sekeliling.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement