Sabtu 06 Jun 2020 16:08 WIB

Dua Hari Berturut Wilayah Sultra Diguncang Gempa

Selama dua hari berturut wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) alami gempa.

Ilustrasi Gempa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Selama dua hari berturut beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diguncang gempa bumi yakni Jumat (5/6) dan hari ini Sabtu (6/6) gempa bumi kembali mengguncang daerah tersebut.

Berdasarkan siaran pers BMKG Kendari yang diterima Sabtu (6/6) menyebutkan bahwa pada Jumat 5 Juni 2020 pukul 15:38:17 Wita gempa bumi tektonik bermagnetudo 3.2 mengguncang wilayah sebelah Timur Laut Kabupaten Kolaka.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.90 LS, 121.72 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 21.9 km, Timur Laut Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia.

Rosa menjelaskan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Kolaka di Timur Laut Kolaka.

"Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kolaka II-III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Rosa.

Kemudia pada Sabtu, 06 Juni 2020, pukul 08:45:38 Wita, gempa bumi tektonik bermagnetudo 3.3 kembali mengguncang wilayah Konawe Kepulauan (Konkep).

Rosa mengungkapkan bahwa hasil analisis pihaknya menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.05 LS, 123.08 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 52.2 km, tenggara Kendari Sulawesi Tenggara pada kedalaman 10 km.

"Jenis gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di wilayah Konawe Kepulauan. Sementara damapk getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Meskipun demikian, Rosa tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement