Sabtu 06 Jun 2020 00:26 WIB

BMKG Imbau Warga Cilacap Waspadai Banjir Rob 6-7 Juni

Warga pesisir Cilacap diimbau mewaspadai kemungkinan banjir rob pada 6-7 Juni 2020.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran cuaca. Ilustrasi.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran cuaca. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Warga pesisir selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir rob pada tanggal 6-7 Juni 2020. Hal itu diungkapkan analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.

"Berdasarkan prakiraan pasang-surut air laut, pasang maksimum di wilayah perairan selatan Kabupaten Cilacap pada hari Sabtu (6/6), pukul 08.00-09.00 WIB, mencapai 2,1 meter, sedangkan hari Minggu (7/6), pukul 09.00 WIB, mencapai 2,2 meter," katanya di Cilacap, Jumat (5/6).

Kendati demikian, dia memprakirakan banjir rob yang berpeluang terjadi pada hari Sabtu (6/6) dan Ahad (7/6) tersebut tidak se-ekstrem yang terjadi satu pekan sebelumnya.

Menurut dia, banjir rob yang terjadi satu pekan sebelumnya terlihat ekstrem karena tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah, dan perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-DIY saat itu berkisar 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi dan sangat berbahaya.

"Banjir rob yang terjadi sebelumnya juga dipengaruhi oleh swell dari tekanan rendah yang muncul di dekat Australia," katanya.

Ia mengatakan tinggi gelombang maksimum di wilayah perairan selatan Jabar, perairan selatan Jateng, dan perairan selatan DIY dalam beberapa hari ke depan diprakirakan mencapai 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi dan berbahaya.

Sementara tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan DIY diprakirakan berkisar 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi dan sangat berbahaya.

"Masyarakat harus tetap waspada karena saat sekarang masih terjadi gelombang tinggi dan pasang maksimum yang terjadi pun tinggi," katanya.

Terkait dengan prakiraan cuaca di wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah, Rendi mengatakan hujan dengan intensitas lebat masih berpotensi hingga berakhirnya dasarian (10 hari, red.) pertama bulan Juni.

Ia memprakirakan intensitas hujan di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah pada dasarian kedua bulan Juni mulai berkurang.

"Jumlah curah hujan per dasariannya pada dasarian pertama bulan Juni ini memang masih dalam kategori menengah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement