Jumat 05 Jun 2020 23:15 WIB

Kapuas Jadi Perhatian Khusus Tim Gugus Covid-19 Kalteng

Kasus terkonfirmasi positif di Kapuas merupakan terbanyak kedua di Kalteng.

Sejumlah pengendara motor dan mobil memadati Jembatan Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (2/6/2020). Sepekan setelah Idul Fitri 1441 H, sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak kembali dipadati masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tanpa menjaga jarak
Foto: ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG
Sejumlah pengendara motor dan mobil memadati Jembatan Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (2/6/2020). Sepekan setelah Idul Fitri 1441 H, sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak kembali dipadati masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tanpa menjaga jarak

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kapuas, menjadi perhatian khusus dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah. Kasus Covid-19 di kabupaten ini termasuk yang terbanyak di Kalteng.

"Ya, Kapuas menjadi catatan dan perhatian khusus," kata Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul saat dihubungi dari Palangka Raya, Jumat (5/6).

Berdasarkan data terakhir yang dirilis pada hari ini, kasus terkonfirmasi positif di Kapuas merupakan terbanyak kedua di Kalteng.

Secara kumulatif, kasus positif Covid-19 Kapuas mencapai 101, terdiri dari 77 dalam perawatan, 10 sembuh, dan 14 meninggal. Jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 di Kapuas merupakan yang terbanyak di Kalteng.

Adapun jumlah total pasien meninggal akibat Covid-19 di Kalteng 26 orang, selain dari Kapuas 14 orang, pasien meninggal lainnya berasal dari Palangka Raya delapan orang, Kotawaringin Timur dua orang, Kotawaringin Barat satu orang, serta Barito Timur satu orang.

"Kami sudah meminta rumah sakit di Kapuas melakukan evaluasi dan mendorong dilakukannya kampanye agar masyarakat yang sakit jangan terlambat berobat. Tes cepat atau rapid test massal sudah diadakan di Kapuas," kata dia.

Lebih lanjut, ia menjabarkan, terkait strategi tes cepat massal, diadakan melalui APBD provinsi, yakni sekitar 10 ribu alat. Sebelumnya ada 8.400 dari pusat yang dibagikan ke kabupaten dan kota, serta bantuan 1.000 alat tes dari pihak ketiga.

Jadi, total yang akan dikelola oleh provinsi termasuk yang diserahkan ke kabupaten dan kota 19.400 alat tes. Jika ditambah dengan pembelian kabupaten dan kota minimal 1.000 dikalikan 14, yakni sebanyak 14.000 alat tes.

"Jumlah total tes cepat diagnostic se-Kalteng diharapkan dapat mencapai minimal 33.000 tes, berarti sudah dapat memeriksa lebih dari target yang kami tetapkan minimal satu persen dari total penduduk Kalteng," tuturnya.

Saat ditanya mengenai potensi peningkatan jumlah kasus positif baru yang harus diimbangi ketersediaan sarana dan prasarana memadai, seperti perluasan pelayanan rumah sakit, Suyuti menyatakan pihaknya sudah punya sejumlah rencana yang disiapkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement