Sabtu 06 Jun 2020 04:40 WIB

Haji Dibatalkan, Beragama tidak Hanya Soal Perasaan

Keselamatan calon jamaah haji lebih penting.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ani Nursalikah
Haji Dibatalkan, Beragama tidak Hanya Soal Perasaan
Foto: Republika
Haji Dibatalkan, Beragama tidak Hanya Soal Perasaan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Buya Duski Samad mengatakan umat Islam, terutama calon jamaah haji harus menerima dengan ikhlas keputusan pemerintah pusat membatalkan pemberangkatan haji tahun ini. Menurut Buya Duski Samad, keputusan pemerintah sudah tepat demi keselamatan dan keamanan jamaah calon haji.

Buya Duski yang juga merupakan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang ini mengatakan keputusan Menteri Agama mengenai pembatalan haji memang sulit diterima dengan perasaan sebagai pemeluk agama Islam. Tapi ia menilai, beragama tidak hanya soal perasaan dan rasa emosional terhadap apa yang diyakini. Tapi juga memperhatikan hukum untuk menjamin aspek keselamatan.

Baca Juga

"Memang perasaan dan rasa emosional keagamaan sulit menerimanya (pembatalan haji). Tapi beragama kan tidak hanya mengenai perasaan," kata Buya Duski Samad kepada Republika.co.id usai menjadi khatib di Masjid Al Qadar, Siteba, Padang, Jumat (5/6).

Buya Duski Samad menambahkan jamaah calon haji harus memahmi pembatalan haji tahun ini bukan semata kemauan pemerintah atau Menteri Agama. Tapi juga berkaitan dengan Arab Saudi yang sampai saat ini juga masih berjuang terlepas dari wabah Covid-19. Sehingga Indonesia harus menghargai hubungan antarnegara dengan Arab Saudi dengan tidak mengirimkan dulu sementara jamaah haji.

 

Buya  menjelaskan jamaah calon haji yang sudah terdaftar sebagai peserta yang akan berangkat tahun ini memang sudah memenuhi syarat dalam segi kesanggupan biaya dan ketersediaan fasilitas perjalanan. Sekarang kondisi akibat wabah virus corona ini membuat perjalanan haji riskan atau tidak aman bagi jamaah.

"Jadi hanya dua yang terpenuhi, kesanggupan dan sarana perjalanan. Keamanan belum terpenuhi. Aspek melindungi nyawa lebih penting saat ini," ujarnya.

Buya Duski menyebut jamaah calon haji tidak perlu risau dan harus bersabar agar bisa berangkat menunaikan ibadah rukun Islam ke lima tahun depan. Saat ini, Buya Duski Samad meyakini Allah SWT telah mencatat niatan dari calon jamaah haji sebagai amal kebaikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement