Jumat 05 Jun 2020 17:27 WIB

Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.878 per Dolar AS

Strategi bauran ekonomi pemerintah dan BI memberi sentimen positif ke rupiah.

Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Jumat (5/6) ke posisi Rp 13.878.
Foto: ANTARA/nova wahyudi
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Jumat (5/6) ke posisi Rp 13.878.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat menembus di bawahlevel psikologis Rp 14.000 per dolar AS. Rupiah Jumat (5/6) sore ditutup menguat 217 poin atau 1,54 persen menjadi Rp 13.878 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.095 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, strategi bauran ekonomi yang sudah diterapkan pemerintah dan Bank Indonesia saat ini menambah daya gedor tersendiri bagi terlaksananya roda perekonomian sehingga jalan menuju stabilitas sudah di depan mata.

Baca Juga

Apalagi, pemerintah sudah memberlakukan tatanan normal baru (new normal) pada Juni ini, meski Pemprov DKI memutuskan melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)dengan pelonggaran atau yang disebut masa transisi.

"Keputusan ini akan menggeliatkan roda perekonomian di DKI Jakarta yang merupakan barometer ekonomi Indonesia dan ini akan menambah optimisme pelaku pasar terhadap pasar dalam negeri," ujar Ibrahim.

Di samping itu, lanjutnya, suku bunga obligasi yang tinggi akan menjadi magnet tersendiri bagi pelaku pasar sehingga wajar di saatnormal baru diberlakukan, arus modal asing masuk ke pasar dalam negeri begitu deras dan lagi-lagi yang dimenangkan adalah mata uang Garuda bahkan terus perkasa di minggu ini.

Dari eksternal, Bank Sentral Eropa (ECB) kembali menggelontorkan stimulus. ECB dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin (Kamis) malam mengatakan menambah nilai Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP), yakni program pembelian aset (obligasi pemerintah) sebesar 600 miliar euro.

Selain itu, sentimen positif lainnya yaitu roda bisnis di berbagai belahan dunia yang sudah kembali berputar meski secara perlahan.

"Hal ini tentunya membuat perekonomian bisa bangkit dari kemerosotan sehingga akan terhindar dari resesi panjang, bahkan kemungkinan depresi yang ditakutkan pelaku pasar," ujar Ibrahim.

Rupiah pada Jumat pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.075 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.878 per dolar AS hingga Rp14.089 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.100 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.165 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement