Jumat 05 Jun 2020 17:16 WIB

Jadi Bank Kustodian, BRI Siap Sukseskan Program Tapera

Tapera merupakan program rumah rakyat berpenghasilan rendah melalu tabungan perumahan

Foto udara perumahan di Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (6/10). Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2020 mendatang.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara perumahan di Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (6/10). Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2020 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen menyukseskan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Perseroan ditunjuk oleh BP Tapera untuk menyediakan layanan pengelolaan dana Tapera dalam bentuk Bank Kustodian.

Tapera merupakan program Pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui penyelenggaraan tabungan perumahan. Program ini bertujuan menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau bagi peserta. 

Pengelolaan Tapera diamanatkan kepada BP Tapera berdasarkan Undang Undang no 4 tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat. Mekanisme pengelolaan Dana Tapera sejalan dengan mekanisme pengelolaan industri investasi yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto menjelaskan bahwa dengan memberikan layanan Bank Kustodian, perusahaan berpartisipasi secara aktif menyukseskan program Tapera. “Ini merupakan dukungan nyata BRI terhadap Pemerintah dalam upayanya menyediakan hunian / rumah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Di sisi lain, BRI menyambut baik sinergi dengan KSEI dan BP Tapera, dimana perseroan berkomitmen untuk menjadi one stop financial solutions melalui berbagai produk dan layanan yang prima, termasuk salah satunya menjadi Bank Kustodian,”  kata Amam.

Hingga akhir 2019, aset kelolaan kustodian BRI mencapai Rp 386,07 Triliun atau tumbuh 7,5 year on year dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 359,11 triliun. Dari pengelolaan aset tersebut, Kustodian BRI memperoleh fee based income sebesar Rp 113,3 miliar, atau naik 15,65 persen dari tahun 2018 yang sebesar Rp 98,34 miliar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement